JAKARTA, MENARA62.COM — Revolusi Industri 4.0 telah menghasilkan teknologi yang mutakhir dalam penanganan teknologi perkapalan dan pelayaran, serta cara pembelajaran yang tidak dibatasi waktu, tempat, dan ruang.
Untuk itu, perlu dalam menghadapi revolusi industri 4.0, diperlukan Sumber Daya Manusia yang dinamis, terampil, kreatif dan inovasi, serta memiliki soft skill komunikasi yang baik sehingga kita mampu berkolaborasi bukan berkompetisi. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), M. Yugihartiman saat membuka kuliah umum secara virtual kepada Taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar secara virtual pada hari Jumat (26/2/2021).
Kuliah umum yang mengangkat tema “Peningkatan Soft Skill Komunikasi” diselenggarakan BPSDMP melalui Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar dalam rangka mengajak kepada para taruna transportasi di lingkungan BPSDM Perhubungan untuk meningkatkan kompetensi berbasis soft skill, khususnya komunikasi, agar dapat menjadi lulusan SDM yang unggul di dunia kerja.
“Keterampilan berkomunikasi adalah salah satu keterampilan yang paling penting dalam hidup dan pekerjaan. Komunikasi yang baik memungkinkan kita untuk mempengaruhi keputusan orang lain dan menemukan banyak situasi dalam kehidupan kerja,” ungkap Yugihartiman.
Dalam dunia kerja, lanjut Yugihartiman, sumber daya manusia yang unggul adalah orang yang tidak hanya memiliki kemahiran hard skill tetapi juga piawai dalam aspek soft skill dimana kesuksesan seseorang hanya ditentukan 20% hard skill dan 80% soft skill.
“Para praktisi sumber daya manusia mengungkapkan percuma mempunyai hard skill yang baik tetapi soft skillnya buruk, hal ini bisa dilihat pada lowongan kerja berbagai perusahaan yang juga mensyaratkan kemampuan soft skill, diantaranya team work, kemampuan berkomunikasi dan interpersonal relationship,” jelas Yugihartiman.
Adita Irawati, Staf Khusus Kementerian Perhubungan Bidang SDM dan Kehumasan, yang hadir sebagai narasumber menjelaskan bahwa untuk menghadapi tantangan di masa mendatang, harus bisa menjadi manusia yang agile agar bisa menangkap peluang-peluang yang ada di masa mendatang.
“Bagian dari agility ini adalah how to build your communication atau keterampilan dalam berkomunikasi, disamping soft skill lainnya, karena ini merupakan hal penting yang harus dimiliki,” jelas Adita.
Selain itu, Adita juga mengatakan bahwa revolusi industri 4.0 saat ini telah membawa perubahan dalam tatan industri, pola pikir manusia, business model. Untuk itu, sangat penting para taruna transportasi untuk memahami fenomena VUCA, yaitu Volatility (Lingkungan yang labil dan perubahan yang sangat cepat dan terjadi dalam skala besar), Uncertainty (Ketidakpastian), Complexity (Tantangan), dan Ambiguity (Ketidakjelasan).
“Dinamika VUCA ini telah kita alami selama situasi pandemi Covid-19, sehingga kita harus menghadapi tantangan-tantangan yang ada dan di masa mendatang nantinya. Untuk itulah, kita harus bisa memiliki keterampilan yang tangkas, lincah dan adaptif,” lanjut Adita.
Direktur PIP Makassar, Capt. Sukirno, menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya PIP Makassar dalam memberikan motivasi kepada para taruna transportasi untuk terus meningkatkan skill, yang mana tidak hanya hard skill tetapi juga soft skill khususnya komunikasi.
“Selain hard skill, peningkatan kompetensi lulusan berbasis soft skill juga sangat dibutuhkan, apabila hal ini tercapai maka kebutuhan para pengguna lulusan perguruan tinggi di dunia kerja yang berorientasi produktivitas tinggi akan terpenuhi,” jelas Capt. Sukirno. (*)