LOMBOK TIMUR, MENARA62.COM –- Aktivitas ekonomi mulai terlihat di Sembalun, Selasa (11/9/2018). Aktivitas ekonomi yang dilakukan masyarakat di dusun Bebante, Desa Sembalun Bumbung, Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Aktivitas yang sama juga terlihat di dusun Jompong, dusun yang bersebelahan dengan dusun Bebante, Sembalun Bumbung, Sembalun, Lombok Timur.
Nikmatul Hasanah (45), berjualan lontong pecel, di Dusun Bebante. Rumahnya rusak saat terjadi gempa pada 29 Juli 2018. Rumah itu, rata dengan tanah saat terjadi gempa pada tanggal 5 Agustus 2018.
“Alhamdulillah saya dengan suami dan saudara-saudara saya selamat dari bencana itu. Kami memang sudah di tinggal di tenda sejak akhir Juli,” ujarnya.
Ibu dari tiga orang anak yang sudah kuliah ini, berusaha menjalani kehidupan normalnya, meskipun ditengah-tengah bencana. Salah satu anaknya, diterima di Universitas Mataram dengan program bidik misi.
“Saya bersyukur, masih bisa berjualan pecel dan gorengan. Usaha ini sudah saya jalani sejak kecil. Saya tidak tamat SMP, dan berharap anak-anak semua tidak seperti orang tuanya yang tidak sekolah. Dan alhamdulillah, anak saya sudah kuliah semua,” ujarnya.
Sementara itu, aktivitas di Pos Pelayanan Muhammadiyah, di Sembalun, yang dikelola MDMC–Lazismu, makin tertata baik. Di pos ini, sudah tersedia masjid darurat, enam unit MCK, sekolah darurat, dan pelayanan tim kesehatan.
Pos di Sembalun ini, mendapat dukungan logistik dari Pos Induk yang ada di kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB di Mataram. Di Sembalun, Muhammadiyah mendirikan dua pos pelayanan, di Pos Pelayanan Desa Lendang Luar, dan Pos Pelayanan di Desa Karya, Kecamatan Sembalun Lawang.
