MATARAM – Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, kembali diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR), Selasa pukul 04.22 WITA atau 03.22 WIB, namun tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menunjukkan pusat gempa bumi terletak pada koordinat 8,41 lintang selatan dan 116,52 bujur timur.
“Pusat gempa berada di darat pada jarak 12 kilometer (km) arah barat laut Kabupaten Lombok Timur, pada kedalaman 12 km,” kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto seperti dikutip dari Antara, Selasa (11/9/2018).
Agus mengatakan dampak gempa bumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap) BMKG dan informasi masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara II SIG-BMKG (V MMI).
Warga di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Kota Mataram, juga merasakan getaran hingga IV MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Agus.
MH.Kholis, wartawan Menara62.com yang tengah bertugas di Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur mengatakan meski warga Lombok sudah merasakan ribuan kali gempa, tak urung mereka berhamburan keluar daritenda-tenda pengungsian.
“Kaget tiba-tiba gempa berguncang cukup besar. Warga langsung waspada khawatir lebih besar lagi,” kata Kholis.
Demikian juga sejumlah warga yang menempati rumahnya. Mereka langsung berhamburan keluar rumah begitu gempa bergetar.
Tim menara62.com bersama TVMu dan Lazismu berada di Desa Sembalun sejak pekan lalu. Selain memantau kondisi pengungsi, mereka juga terjun menjadi relawan untuk membantu warga korban gempa termasuk melakukan trauma healing untuk anak-anak.
