32.8 C
Jakarta

Arifin: Pentingnya Realisasi Syukur Setelah Ramadan

Baca Juga:

 

WONOGIRI, MENARA62.COM – Wakasek bidang kesiswaan dan humas SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, Muhamad Arifin, menjadi imam dan khatib salat Idulfitri 1443 Hijriah yang berlangsung di halaman SD Negeri 1 Baleharjo, Kec. Eromoko, Wonogiri, Senin (2/5/2022).

Dalam khutbahnya, Arifin menekankan pentingnya merealisasikan rasa syukur setelah berhasil menjalani ibadah Ramadan selama sebulan penuh.

“Bersyukur kepada Allah adalah memuji-Nya sebagai balasan atas nikmat yang diberikan dengan cara melakukan ketaatan kepada-Nya,” ujarnya mengutip Imam Asy-Syaukani dalam kitab Fath Al-Qadir).

Dalam bagian lain khutbahnya, ia mengutip Ibnul Qayyim Al Jauziah dalam ‘Uddah Ash-Shabirin wa Dakhirah Asy-Syakirin, tentang rukun syukur.

“Menurut Ibnul Qayyim, bahwa rukun syukur itu ada tiga, yaitu mengakui bahwa nikmat itu berasal dari Allah, memuji Allah atas nikmat tersebut, dan meminta tolong untuk menggapai rida Allah dengan memanfaatkan nikmat dalam ketaatan,” ungkap pengurus Pemuda Muhammadiyah Cabang Kottabarat tersebut .

Selanjutnya, Arifin menyebutkan ada lima wujud rasa syukur yang bisa dilakukan bakda Ramadan. Dengan melaksanakan lima hal tersebut, ia berharap bahwa manusia akan menjadi hamba yang semakin dekat dengan Tuhannya.

“Pertama, adalah menjaga amalan rutin walaupun sedikit, kedua, melanjutkan puasa sunah, ketiga, menunaikan zakat dan sedekah, keempat, melanjutkan amal saleh selepas Ramadan, dan kelima bertambah rasa taat kepada Allah,” ungkapnya.

Warijo, salah satu pengurus Badan Koordinasi Antar Masjid (BKAM) Desa Baleharjo, menyebutkan bahwa salat Idulfitri dihadiri sekitar seribu jemaah. Mereka merupakan warga Desa Baleharjo bagian utara, meliputi dusun Bulu, Prambe, Kutukan, dan Bale.

“Berdasarkan hasil rapat BKAM, karena situasi masih pandemi, jemaah yang berasal dari Desa Baleharjo bagian selatan, meliputi Dusun Pangkah, Bengle, Malangan, Prambon, dan Jatirejo melaksanakan salat Idulfitri di musala atau masjid masing-masing,” kata Warijo.

Ia menyampaikan setelah dua tahun pandemi, ada pembatasan untuk tidak melaksanakan salat Idulfitri di lapangan terbuka. Tahun ini bisa kembali dilaksanakan di tempat terbuka dan jemaah tetap diimbau untuk mematuhi protokol kesehatan terutama memakai masker.

“Alhamdulillah para jemaah sangat antusias, salat Idulfitri dihadiri seribuan jemaah yang sebagiannya adalah para perantau yang mudik ke kampung halaman,” pungkas Warijo. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!