BEKASI, MENARA62.COM – Dalam masa pandemi Covid-19 ini sistem pembelajaran dialihkan oleh pemerintah menjadi daring atau belajar dari rumah (BDR). Para siswa belajar tidak langsung bertatap muka dengan guru melainkan menggunakan sistem online.
Agar tidak disalah artikan sebagai hari libur, para siswa tetap diberikan tugas oleh guru. Hal ini menjadi tugas tambahan bagi orang tua, untuk berperan menjadi guru dirumah bagi si anak.
Pada kondisi seperti ini, peran orang tua untuk keefektifan pembelajaran bagi si anak sangat penting. Orang tua dituntut untuk lebih dekat dengan anak, aktif dalam group sekolah agar tidak ketinggalan info terkait tugas, ulangan harian, dan info lainnya.
“Kami para orang tua diminta untuk membantu memberi pemahaman pada anak di setiap pelajaran,” kata Gadis, 50, seorang ibu rumah tangga, Jumat (9/10/2020).
Selain itu orang tua juga harus bisa berperan dalam menumbuhkan semangat dan motivasi pada anak, agar anak tidak jenuh, tidak menjadi malas, tetap bersemangat menuntut ilmu setinggi-tingginya. Dengan begitu proses pembelajaran daring akan berjalan optimal.
Diakui Gadis, tugas tambahan sebagai pendamping belajar anak selama Belajar dari Rumah (BDR) memang berat. Karena ia juga memiliki tanggung jawab menyelesaikan pekerjaan rumah mulai memasak, mencuci, dan membersihkan rumah.
“Sebelumnya saya memang biasa mendampingi anak saya untuk mengerjakan PR, sekarang dengan sistem pembelajaran daring bukan hanya sekedar PR, saya harus memberi pemahaman pada materi harian yang dikasih gurunya, pokonya saya menggantikan peran guru di sekolah,” lanjutnya.
Meski cukup berat, Gadis terus berupaya melakukan tugas pendampingan belajar bagi anaknya tersebut. Beruntung ia tidak bekerja kantoran, sehingga pendampingan bisa dilakukan setiap hari.
“Kalau yang kerja kantoran dan harus masuk kerja, tentu BDR sangat merepotkan,” tutupnya.