JAKARTA, MENARA62.COM – Kesehatan Masyarakat merupakan jenis ilmu kesehatan yang sangat fleksibel baik dalam soal profesi maupun prospek pekerjaan. Seseorang yang lulus dari program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat bisa menjadi Promotor Kesehatan, Epidemiologist, juga bekerja pada lingkup Kesehatan Kerja bahkan jadi Peneliti.
Tetapi banyak masyarakat yang kurang paham apa itu Ilmu Kesehatan Masyarakat atau biasa dikenal public health serta bagaimana prospek pekerjaannya.
Hal itu terungkap pada acara talkshow ‘AP Kepoin Profesi & Jurusan dengan tema Promotor Kesehatan Masyarakat’ yang menghadirkan pembicara Wakil Dekan I Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Mouhamad Bigwanto dan Sarah Handayani, Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, melalui siaran langsung IG akupintar, Kamis (2/12/2020).
Mouhamad Bigwanto yang juga dosen FiKes UHAMKA sekaligus promotor kesehatan menjelaskan perbedaan public health dengan disiplin ilmu kesehatan lain adalah laboratoriumnya yang bukan hanya rumah sakit. Laboratorium public health adalah masyarakat.
“Banyak sekali variasi pekerjaannya nanti. Ada promotor Kesehatan, terus ada yang namanya epidemiologist, ada juga yang bekerja pada lingkup kesehatan kerja. Jadi kalau temen-temen yang seneng di perusahaan swasta bisa nanti di keselamatan dan kesehatan kerja. Itu juga bisa. Ada yang mau di manajemen rumah sakit juga bisa,” ujar Bigwanto.
Bahkan ilmu kesehatan masyarakat juga memungkinkan seseorang berprofesi sebagai akademisi, berkarier sebagai PNS atau di perusahaan swasta.
Dalam kegiatan kegiatan live talkshow tersebut, juga dibahas terkait apa saja yang dipelajari selama berkuliah di jurusan kesehatan masyarakat. Sarah Handayani yang merupakan Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat FiKes UHAMKA menyebutkan dalam kurikulum kesehatan masyarakat yang dipelajari adalah mata kuliah-mata kuliah yang terkait hal mendasar ilmu kesehatan masyarakat.
“Kalau di FiKes UHAMKA itu sampai di semester IV. Kemudian semester V-nya masuk di peminatan. Peminatan itu kalau dasar-dasarnya kita belajar gizi masyarakat, belajar tentang biostatistik,” jelas Sarah.
Selain itu, mahasiswa program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat juga mempelajari tentang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan reproduksi. Pada tahap peminatan, mahasiswa mempelajari yang lebih spesifik lagi, tentang data dan kesehatan. “Jadi kalau bicara soal analisis, ini sifatnya lebih mendalam pada saat sudah masuk peminatan,” tambahnya.
Ia juga menambahkan walaupun peminatan yang diambil berbeda, tetapi ketika lulus, semuanya masih dalam sebagai lulusan kesehatan masyarakat yang generalis.
Fakultas Kesehatan Masyarakat UHAMKA yang dipimpin Dekan Ony Linda, menjadi salah satu dari 9 fakultas yang ada di UHAMKA saat ini. UHAMKA adalah perguruan tinggi dibawah kelola Muhammadiyah yang memiliki akreditasi kelembagaan A dan memiliki 40 program studi.