27.8 C
Jakarta

Beli Nasi Kebuli, Muslim Australia Sumbang Pemadaman Kebakaran

Baca Juga:

Kebakaran hutan dan semak yang terjadi dalam dua bulan terakhir ini di Australia hingga saat ini belum surut. Pemerintah yang dibantu oleh para relawan terus berusaha memadamkan api. Bahkan sudah ditetapkan sebagai keadaan darurat nasional.

Ahad lalu, Muslim di Wollongong telah melakukan salat Al Istisqaa secara berjamaah di lapangan Masjid As Salaam Berkeley. Tiga hari lalu hujan dengan intensitas sedang sudah sempat turun. Media lokal masih memberitakan bahwa kobaran api masih cukup banyak di berbagai kawasan.

Kekeringan berkepanjangan dan terbatasnya ketersediaan air, sumber daya, serta luasnya lokasi kebakaran, semakin menyulitkan pemadaman api. Beberapa kali tercium bau asap kayu yang terbakar hingga masuk ke dalam rumah.

Berbagi pihak telah membantu pemadaman api. Komunitas Muslim di sini pun tidak ketinggalan. Menggalang dana dengan menjual nasi kebuli khas Arab. Ba’da Jumat ini, panitia menggelar makanan di atas meja. Semua jamaah dipersilahkan mengambilnya.

Lalu bayar sebesar §10 AU atau sekitar seratus ribu per dos. Nasi berisi dua potong daging dan sepotong kentang rebus ditambah dengan saosnya. Boleh bayar tunai atau gesek pakai ATM. Sejak tadi malam panitia masjid sudah mulai memasak dan mempersiapkan acara ini.

Tak lupa sang khatib saat Jumatan mengingatkan jamaah, dalam rangka penggalangan dana ini. Saya perhatikan hampir semua jamaah mengambil dos dan membayarnya. Termasuk jamaah dari warga Indonesia yang sedang studi dan bekerja di sini. Ada juga yang menyumbang tanpa mengambil nasi. Langsung memasukkan uangnya ke dalam kotak amal yang tersedia.

Menurut imam Masjid Omar, Syekh Abdul Rahman, semua dana yang terkumpul akan diserahkan kepada pemerintah Australia. Sebagai bagian dari bentuk partisipasi komunitas Muslim dalam membantu memadamkan kebakaran. Insya Allah.

Wassalam
Gwynneville, Jumat (27/12/2019)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!