26.7 C
Jakarta

Bersiap Menyambut Tamu Istimewa

Baca Juga:

Apa yang akan kita lakukan ketika tahu bahwa akan datang tamu ‎istimewa ke rumah kita? Tentu, kita akan mempersiapkan penyambutan ‎sebaik-baiknya bukan? Ya, demikianlah seharusnya akhlak seorang tuan ‎rumah. ‎

Nabi Muhammad SAW menegaskan dalam sabdanya, “Barangsiapa ‎beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah memuliakan tamunya”.‎ Jelas dan tegas bahwa di antara ciri keimanan seseorang adalah memuliakan ‎tamu.‎

Hari ini, menurut penanggalan hijriah adalah hari terakhir di bulan ‎Sya’ban. Itu artinya, besok pagi kita sudah masuk di hari pertama Bulan Suci ‎Ramadhan. Inilah bulan yang penulis sebut sebagai ‘Tamu Istimewa’.‎

Nah, dengan akan datangnya tamu istimewa tersebut, yang dalam ‎sejumlah ayat suci Al-Quran dan hadits Nabi dikatakan membawa kebaikan, ‎rahmat, ampunan (maghfirah) serta keberkahan, apa yang sudah kita ‎persiapkan untuk menyambutnya?‎

Jika untuk menyambut kehadiran seorang tamu istimewa kita bersedia ‎melakukan apa saja untuk menjamunya, agar sang tamu merasa benar-benar ‎dihargai dan dihormati, yang akan berdampak pada kesan positif sang tamu ‎kepada kita, lalu untuk menyambut Bulan suci Ramadhan, tamu istimewa yang ‎dihadirkan Allah kepada kita, apa persiapan yang sudah kita lakukan untuk ‎menyambut dan menjamunya?‎

Para sufi memberi tuntunan kepada kita bagaimana cara menyambut ‎datangnya tamu istimewa tersebut.‎

Ada tiga hal yang harus kita lakukan untuk menyambut datangnya ‎tamu istimewa itu:‎

Pertama, takhalli, yaitu mengosongkan diri dari segala penyakit hati ‎yang selama ini bersemayam di dalam diri kita: sifat sombong (takabbur), iri ‎dan dengki (hasad), rakus (thama‘), bangga diri (‘ujub), suka pamer (riya’, ‎sum’ah), pendendam, buruk sangka (su’udzhan) dan beragam penyakit hati ‎lainnya.‎

Kedua, tahalli, yaitu mengisi diri ini dengan beragam hal positif, ‎mengganti seluruh perilaku dan perangai negatif yang bersemayam dalam diri. ‎Kita ganti sifat sombong (takabbur) dengan rendah hati (tawaduk), iri dan ‎dengki (hasad) dengan syukur, rakus (thama‘) dengan menerima (qana’ah), ‎riya’ dengan ikhlas, pendendam dengan pemaaf, buruk sangka (su’udzhan) ‎dengan baik sangka (husnuzhan), dan seluruh perilaku dan perangai negatif ‎kita dengan perilaku dan perangai positif.‎

Ketiga, tajalli, yaitu menampakkan hasil dari latihan-latihan spiritual ‎‎(riyadhah bathiniyyah) kita selama bulan suci Ramadhan nanti dalam aktivitas ‎sehari-hari pasca Ramadhan.‎

Inilah beberapa pesan para ulama sufi untuk kita semua dalam rangka ‎menyambut datangnya tamu istimewa yang akan segera hadir.‎

Semoga tahun ini, kita bisa menyambut datangnya tamu istimewa ini ‎dengan persiapan yang matang, sehingga sang tamu akan sangat terkesan ‎kepada kita. Walhasil, kebaikan, rahmat, ampunan serta keberkahan akan ‎melingkupi kehidupan kita hingga akhir hayat nanti, bahkan berlanjut hingga ‎ke alam akhirat. Amiiin..‎

Marhaban Ya Ramadhan

Ruang Inspirasi, Kamis (23/4/2020)/30 Sya’ban 1441 H.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!