YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Memasuki satu tahun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) bagi para pebisnis, diperlukan langkah yang tepat agar tetap bertahan di tengah menjamurnya para pebisnis muda di Indonesia.
Menurut Saptuari Sugiharto, di sela-sela seminar kewirausahaan yang diadakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jumat (6/1/2017), dalam memulai bisnis harus dimulai dari langkah sederhana yang dimulai dari nol.
Jika ingin sukses dalam menjalani bisnis, tidak bisa dilakukan dengan jalan instan. “Semua pengusaha pun saya kira mereka memulai dari nol dengan omzet yang sangat sedikit,” kata Saptuari dalam kegiatan dengan tema “Open Your Mind, Create your Own Business and Be A Great Young Entrepreneur”.
Namun, jika bisnis ditekuni, dan dalam waktu kurun satu tahun memberikan keuntungan, ini bisa menjadi acuan bahwa bisnis ini berhasil dan dapat terus dijalankan. “Inilah langkah sederhana yang perlu dipahami bagi para pebisnis,” papar Saptuari, pendiri sekaligus pemilik 60 cabang Kedai Digital itu.
Pengusaha dari Yogyakarta itu melanjutkan, dalam memulai bisnis banyak calon pengusaha yang sering melakukan kesalahan dalam berbisnis. Sehingga tidak jarang justru tidak mampu mengembangkan usahanya. Bahkan, tidak memperoleh keuntungan.
Beberapa penyakit bagi para pebisnis, seperti disebutkan Saptuari, banyaknya pengusaha yang tidak fokus, kebanyakan bisnis, miskin ide, tidak memanfaatkan media sosial, mudah tertipu atau tidak berlaku jujur, hobi hutang maupun melalui jalan riba, serta ingin langsung kaya.
Langkah sederhana lainnya yang perlu dipikirkan bagi para pemula maupun pebisnis, menurut Saptuari, dengan memanfaatkan media sosial. “Jadilah pebisnis yang mampu menembus batas, meskipun dalam produksi berada di pedalaman, dan dengan kekuatan media sosial ini dapat diketahui hingga luar negeri,” tandas Saptuari yang menambahkan pebisnis juga harus memiliki ide yang berbeda dari yang lainnya. “Pengusaha dengan konsep unik dinilai mampu bertahan di dunia bisnis,” ujarnya.
Saptuari berpesan kepada calon pengusaha muda untuk menghindari hutang maupun riba dalam berbisnis. Menurut pandangannya, riba dan hutang membuat kehinaan dan ancaman bagi pebisnis. Dan, ada banyak jalan untuk memulai bisnis. “Mulailah dengan jalan yang berkah, jauhi riba maupun hutang. Dalam melakukan bisnis juga harus bisa bermanfaat dengan yang lainnya dan berprilakulah jujur,” pesannya.