33 C
Jakarta

Dengan Cinta Hidup Terasa Indah

Baca Juga:

Apalagi yang kita harapkan di dunia ini, jika hidup tanpa cinta. Masih ‎adakah kedamaian tercipta, jika cinta sudah menjadi barang langka? Masih ‎adakah canda-tawa di antara kita, jika cinta tak lagi bersemayam di dada ‎kita? ‎

Hidup ini terasa indah, karena masih ada cinta di antara kita. Hidup ini ‎terasa damai, karena cinta masih tersemai di hati kita. Hidup ini terasa nikmat, ‎karena cinta masih melekat kuat di batin kita. ‎

Dunia ini tercipta karena cinta Sang Pencipta. Kita hadir di muka bumi ‎ini karena buah cinta kedua orang tua kita. Berjuta karya baik berupa buku ‎maupun karya seni lahir di bumi ini karena cinta manusia pada ilmu ‎pengetahuan dan alam sekitarnya. Semua karena cinta. Tanpa cinta hidup ini ‎terasa hampa. Tanpa cinta hanya angkara murka yang akan tercipta.‎

Nabi Muhammad Saw. dalam salah satu sabdanya pernah ‎mengingatkan, “Tidak sempurna keimanan seseorang dari kalian, sebelum ia ‎mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (H.R. Al-‎Buhkari)‎

Hadis ini menunjukkan bahwa mencintai sesama manusia adalah ‎bagian dari ciri kesempurnaan iman seseorang. Dengan demikian, menjaga ‎serta merawat cinta antarsesama adalah suatu yang niscaya, tidak bisa ‎ditawar-tawar. Karena abai dalam menjaga serta merawat cinta antarsesama, ‎berarti hilangnya kesempurnaan iman seseorang.‎

Mari kita simak dan saksikan kehidupan kita saat ini. Betapa sering kita ‎jumpai dalam kehidupan sehari-hari, rasa cinta antarsaudara sedarah dan ‎sekandung hilang berganti dengan pertikaian tak berujung, hanya karena ‎masalah sepele dan remeh. Karena tersinggung dengan ucapan, tidak terima ‎dengan sikap dan tindakan, mengakibatkan putusnya rasa cinta dan ‎persaudaraan. Walhasil, kehidupan keluarga sudah tidak lagi harmonis. Hilang ‎canda-tawa, sirna riang gembira antarsesama saudara.‎

Betapa banyak kita saksikan, antartetangga saling bermusuhan, tidak ‎hanya berbilang tahun, bahkan hingga antargenerasi, hanya karena salah ‎paham dan kurang komunikasi. Akhirnya, meski tinggal berdekatan, bahkan ‎mungkin berdampingan, tetapi tidak ada lagi kehangatan hubungan ‎antartetangga.‎

Tidak jarang juga kita dapatkan, antarrekan kerja tak saling tegur sapa ‎karena suatu masalah, yang sebenarnya bisa dibicarakan secara baik-baik dari ‎hati ke hati. Akibatnya, suasana kerja menjadi tidak nyaman, hilang rasa ‎kebersamaan, tak ada lagi keceriaan, yang ada hanya kejenuhan dan ‎kebosanan di tempat kerja.‎

Jika hidup seperti ini adanya, apa lagi yang kita harapkan? Bukankah ‎tujuan hidup kita adalah meraih kebahagiaan? Bagaimana mungkin bahagia ‎akan hadir, jika hati antarsesama saling menyingkir. Bagaimana mungkin jiwa ‎akan bahagia, jika tak ada lagi tegur sapa di antara kita. Bagaimana batin ‎akan tenang, jika antarsesama tak lagi saling kenal.‎

Sungguh indah ajaran Nabi, bahwa kita harus saling mencintai. Betapa ‎mulia teladan yang beliau ajarkan, bahwa hidup harus saling menyayangi. ‎Dalam sebuah kesempatan beliau mengatakan, “Bukan termasuk golonganku, ‎orang yang tidak menyayangi orang muda di antara kami dan tidak ‎menghormati yang tua.” (HR. At-Tirmidzi)‎

Jelas sekali hadis ini menandaskan bahwa saling menyayangi dan ‎menghormati adalah akhlak mulia yang diajarkan Nabi. Menyayangi yang ‎muda dan menghormati yang tua akan melahirkan rasa cinta antarsesama. ‎Ketika hubungan atargenerasi ini terjalin dengan baik, maka kehidupan akan ‎terasa indah. Ketika ikatan emosional antarsesama terjalin erat, maka ‎keharmonisan dalam pergaulan akan tercipta. ‎

Betapa indahnya kebersamaan dalam balutan cinta dan kasih sayang. ‎Betapa mulianya hidup ini jika antarsesama tidak sekadar dekat secara fisik, ‎tetapi juga mengikatkan hati dalam bingkai cinta, kasih sayang dan saling ‎menghormati satu sama lain. ‎

Tugas kita adalah menjaga serta merawat cinta antarsesama. ‎Kewajiban kita adalah memelihara kebersamaan, menguatkan ikatan ‎persaudaraan, serta menjaga keutuhan nilai-nilai kemanusiaan berlandaskan ‎ajaran agama yang bersumber dari wahyu Tuhan dan teladan Nabi.‎

Ruang Inspirasi, Selasa, 8 Desember 2020.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!