JAKARTA, MENARA62.COM– Dalam sejarah perkembangan Islam di Indonesia, budaya menjadi salah satu media dakwah yang digunakan oleh para walisongo dalam menyampaikan dakwahnya kepada masyarakat. Salah satunya adalah budaya Mocopatan.
Ini adalah budaya seni suara yang menyanyikan puisi atau sajak dengan diiringi alat musk gamelan. Mocopatan memiliki makna yang sangat sarat tentang pesan dan nasehat kehidupan.
Dalam rangka mengisi Hari Kebangkitan Nasional, Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Rumah Budaya Nusantara Puspo Budoyo, Tangerang Selatan mencoba menghidupkan budaya Mocopatan. Melalui kegiatan Senandung Cinta untuk Negeri 1001 Budaya.
“Kita bersama-sama merawat kembali budaya leluhur bangsa di era milenia. Budaya Mocopatan sangat bagus karena bisa kita manfaatkan untuk media dakwah,” jelas Parni Hadi – pendiri Dompet Dhuafa, di sela-sela kegiatan.
Dengan merawat budaya yang ada, menurut Parni Hadi, kita bisa menjadi bangsa yang bermartabat. Budaya sekaligus bisa digunakan sebagai media dakwah Islam seperti yang telah dilakukan para Walisongo.
Kegiatan diisi dengan menggelar pementasan seni drama musikal, dongeng ceria, serta berbagai layanan gratis dari program pemberdayaan Dompet Dhuafa seperti layanan kesehatan gratis maupun program lainnya. Peluncuran sejumlah buku terkait dakwah penyebaran Islam melalui pendekatan budaya ikut mewarnai gelaran tersebut.
Menurut Parni Hadi, para budayawan negeri ini setiap harinya konsisten menegakkan kearifan budaya negeri melalui keahlian yang dimilikinya. Di sisi lain mereka juga masih harus berjuang untuk terbebas dari kondisi kehidupan yang serba kekurangan.
Karena itu kegiatan Senandung Cinta untuk Negeri 1001 Budaya tidaklah sebatas menghadirkan berbagai kemeriahan. Tetapi juga dalam upaya intervensi zakat untuk membuka belenggu kemiskinan.
Diakui kemiskinan sesungguhnya memiliki lima isu penting yaitu Ekonomi, Kesehatan, Pendidikan, Sosial budaya, dan Iman Taqwa. Kelima isu inilah yang mewakili dari semangat merawat budaya sekaligus tanda dimulainya gerakan #Zakat360 dalam intervensi manfaat Zakat yang dikelola oleh Dompet Dhuafa.
“Spirit pemberdayaan dengan pendekatan 5 dalam 1 dan 1 dalam 5,” tutup Parni Hadi.