JAKARTA, MENARA 62.COM – Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) kembali menggelar konferensi pers (konpres). Langkah ini sebagai tindaklanjut laporan polisi (LP) atas dugaan kasus rasisme yang dilakukan oleh Permadi Arya alias Abu Janda kepada aktivis HAM asal Papua, Natalius Pigai.
“Pemuda menjadi garda terdepan isu rasis, DPP KNPI sangat mendukung dan mengapresiasi aliansi mahasiswa Papua,” kata Wakil Ketua Umum DPP KNPI, Amin Ngabalin saat konpres yang berlangsung di aula DPP KNPI Jl. Rasuna Said Jakarta pada Kamis, (11/02).
Amin mengaku, dirinya dan segenap pengurus DPP KNPI telah menggalang dukungan kepada sejumlah tokoh pemuda maupun tokoh nasional. Hal itu dipandang perlu agar setiap terduga pelaku kasus rasisme segera diadili dan ditindak tegas.
“DPP KNPI menjalin silaturahim nasional dengan tokoh-tokoh nasional, ini langkah strategis yang dilakukan DPP KNPI. Terkait isu rasis, kita menentang keras karena cacat moral dan cacat pikir,” tegasnya.
Jika ada oknum yang mempersoalkan lantaran perbedaan warna kulit, Amin mempersilahkan agar langsung saja protes ke sang pencipta.
“Jika mereka memprotes ciptaan Tuhan silahkan protes kepada Tuhan. Kebetulan sekarang yang merasa terhina kami orang Papua mungkin nanti bisa ke saudara-saudara yang lain,” imbuh Amin.
Di akhir kopres, Amin menagih komitmen serta mengultimatum aparat penegak hukum agar tidak main-main terhadap kasus Abu Janda. Bahkan dirinya menyerukan agar setiap warga negara diperlakukan sama dihadapan hukum (equality before the law). Tidak boleh diistimewakan.
“Kami berharap pihak kepolisian menanggapi laporan KNPI tanggal 28 (red, Januari). Kita mau lihat sejauh mana komitmen dia (red, Kapolri Sigit), dan publik sudah menanti. Tolong di sampaikan kepada kepolisian republik Indonesia untuk jangan memperlakukan istimewa terhadap Abu Janda,” pungkasnya.