31.9 C
Jakarta

Enam Anak Di Jember Positif Terjangkit Virus Rubella

Baca Juga:

JEMBER, MENARA62.COM–  Sebanyak enam anak di Kabupaten Jember, Jawa Timur dinyatakan positif terjangkit virus rubella atau campak jerman berdasarkan kinerja “Case Base Measles Surveilans” (CBMS) Dinas Kesehatan setempat hingga Juni 2017.

“Dari 50 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Kabupaten Jember, baru 25 puskesmas yang telah melakukan CBMS dengan jumlah kasus yang dilaporkan sebanyak 116 kasus,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2KL) Dinas Kesehatan Jember Diyah Kusworini di Jember, seperti dikutip dari Antara, Senin (31/7).

Dari 116 kasus yang dilaporkan CBMS, lanjut dia, sebanyak 108 anak yang diambil serum (93,10 persen) yang hasilnya sebanyak 54 anak positif campak, enam positif terkena virus rubella, 23 masih tunda, dan 20 negatif dari target negatif 48 kasus.

“Tahun ini ada enam kasus anak yang terjangkit virus rubella yang ditemukan setelah diperiksa di laboratorium dan semuanya anak siswa sekolah dasar (SD) dengan usia 8-10 tahun,” tuturnya.

Menurutnya tidak menutup kemungkinan masih banyak kasus rubella dan campak yang belum ditemukan, sehingga diharapkan lebih sensitif dalam deteksi dini pencarian kasus suspect campak tersebut.

“Penyebabnya karena virus rubella dan selama ini belum diprogramkan oleh pemerintah untuk imunisasinya, sehingga Agustus 2017 akan dilakukan gerakan imunisasi Measles dan Rubella (MR) secara serentak,” katanya.

Untuk itu, Dinkes Jember menargetkan sebanyak 567.293 anak yang berusia 9 bulan hingga 15 tahun untuk mendapatkan imunisasi Measles dan Rubella pada bulan Agustus 2017.

“Kami mengimbau kepada orang tua untuk membawa anak balitanya ke posyandu atau puskesmas, sedangkan anak-anak yang sekolah tingkat SD dan SMP juga akan mendapatkan vaksin MR tersebut di sekolah,” ujarnya.

Rubella atau campak jerman merupakan salah satu penyakit infeksi menular melalui saluran nafas yang disebabkan oleh virus rubella dan virus itu dapat menyebar dengan sangat mudah.

Penularan utamanya dapat terjadi melalui partikel air liur di udara, yang dikeluarkan penderita melalui batuk atau bersin. Anak-anak maupun orang dewasa yang belum diberi vaksin Campak dan rubella atau belum pernah terkena penyakit ini, berisiko tertular penyakit ini.

Gejala yang timbul pada mereka yang terkena virus rubella terlihat sangat sederhana dan tidak spesifik, bahkan terkadang tanpa gejala. Kalau ada gejala, di antaranya demam, bercak merah, pusing, batuk, pilek, konjungtivitis atau mata merah, namun komplikasi campak bisa sangat memberatkan.

Virus tersebut sering menyerang anak-anak dan remaja, bahkan dapat menular pada ibu-ibu yang sedang hamil pada tiga bulan pertama kehamilan yang menyebabkan ibu tersebut mengalami keguguran atau bayinya lahir dalam kondisi cacat.

Penderita rubella bisa terkena radang otak, radang paru, radang telinga, diare berat, kebutaan dan dehidrasi yang dapat mendatangkan kematian.

“Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan emas tersebut dengan melakukan investasi nol rupiah untuk masa depan anak bebas penyakit campak dan rubella dengan menyukseskan gerakan imunisasi MR di Jember,” ujarnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!