JAKARTA, MENARA62.COM – Lakukan edukasi terkait produk kopi, Badan Standardisasi Nasional (BSN) bekerjasama dengan Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) dan Kementerian Pertanian, gelar Festival Kopi Ber-SNI 2020, Ahad (8/3/2020). Kegiatan yang berlangsung di arena car free day Jalan Thamrin, Jakarta Pusat tersebut berlangsung meriah. Masyarakat yang sedang olahraga menyempatkan diri untuk mampir ke area festival baik sekedar untuk mencicipi kopi gratis maupun belajar membuat kopi bersama barista.
Kepala BSN Bambang Prasetya dalam sambutannya mengatakan kopi adalah jenis minuman yang digemari masyarakat Indonesia. Penikmatnya dari berbagai kalangan dan kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.
“Karena sudah menjadi bagian dari gaya hidup, masyarakat harus tahu seperti apa minum kopi yang sehat, produk kopi seperti apa yang terjamin keamanannya,” kata Bambang.
BSN sendiri telah menerbitkan 6 jenis Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk kopi. Ke-6 SNI tersebut meliputi SNI 01-3542-2004 Kopi bubuk; SNI 2907:2008 Biji Kopi; SNI 7708:2011 Kopi gula krimer dalam kemasan; SNI 2983:2014 Kopi Instan; SNI 4314:2018 Minuman kopi dalam kemasan; serta SNI 8773:2019 Kopi Premiks. SNI kopi tersebut harus disosialisasikan kepada public sebagai acuan dan jaminan keamanan masyarakat penikmat kopi.
Dari 6 SNI tersebut satu diantaranya merupakan SNI wajib yakni SNI 2983:2014 Kopi Instan. Data mencatat saat ini jumlah industri penerap SNI Kopi Instan berjumlah 41 industri. Sementara jumlah penerap SNI Kopi bubuk berjumlah 4 industri, serta biji kopi 1 industri.
Bambang mendorong industrikopi lainnya yang belum menerapkan SNI, untuk dapat menerapkan SNI. Sebab dengan menerapkan SNI dapat menjamin kualitas dan mutu kopi Indonesia yang pada akhirnya dapat bersaing di kancah internasional.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari BPS, nilai ekspor kopi Indonesia pada tahun 2018 sebesar US$806.878.600 dan menurut data yang dirilis International Coffee Organization, Indonesia merupakan negara kelima pengkespor terbesar di dunia dan menempati peringkat keempat terbesar di dunia dari segi hasil produksi sebanyak 12 juta karung kopi, setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia.
Festival Kopi Ber-SNI dikatakan Zakiyah, Deputi Penerapan Standar dan Akreditasi BSN, sebagai rangkaian dari peringatan Hari Kopi Nasional yang jatuh setiap tanggal 11 Maret. Acara dimeriahkan dengan kegiatan Sruput Kopi SNI, berupa minum bareng 2000 cup kopi SNI, demo barista dan panggung hiburan.
“Acara Festival Kopi Ber-SNI ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, petani kopi, serta pegiat industri kopi karena mereka dapat memperoleh informasi lengkap mengenai SNI kopi serta penerapannya,” jelas Zakiyah.
Sebagai rangkaian dari peringatan Hari Kopi Nasional, Festival Kopi Ber-SNI juga akan diselenggarakan pada 11 Maret 2020, di Auditorium Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, yang akan dimeriahkan dengan kegiatan talkshow, pameran produk kopi ber-SNI, business matching kopi, pameran peralatan pengolahan kopi, knowledge sharing tentang industri per-kopi-an nasional, serta live report ngopi bareng di beberapa daerah di Indonesia yang juga melibatkan Kantor Layanan Teknis BSN di Riau, Palembang, Bandung, Surabaya dan Makassar.
Sampai dengan saat ini, BSN telah membina 707 UMKM. Dari 707 UMKM tersebut, UMKM Kopi yang dibina oleh BSN mencapai 20 UMKM yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia seperti Aceh, Riau, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan, dan 4 UMKM yang telah mendapatkan sertifikasi SNI Kopi Bubuk. Empat UMKM tersebut adalah Kopi tunggu tubang Palembang, PD. Kapuas Pratama, CV. Bintang Harapan, dan PD. Sahang Mas (Kopi Benua).