32.9 C
Jakarta

Garuda Muda dan Hari Kebangkitan Nasional

Baca Juga:

 

Oleh : Ace Somantri

BANDUNG, MENARA62.COM –  Euforia yang menggema seantero nusantara saat SEA Games 2023 di Kamboja menjadi simbol kekuatan baru, walaupun Indonesia bukan juara umum seluruh cabang olah raga. Hanya puluhan cabang olah raga yang dapat menyabet medali emas, perak dan perunggu. Dalam berbagai media informasi mainstream maupun media sosial ada banyak indikasi kecurangan di beberapa cabang olah raga. Bahkan mungkin dibilang SEA Games tahun ini terbilang banyak cacat amanah atau cacat sportifitas dalam penyelenggaraannya, hal itu banyak kejadian dan peristiwa memalukan yang dilihat oleh para pengamat olah raga. Khususnya yang banyak melibatkan para atlet dari Indonesia, seperti perilaku official dan wasit cabang olah raga pencak silat yang melakukan diskriminasi serta ada indikasi phobia simbol keagamaan saat atlet angkat besi berkerudung, dan juga yang nampak sangat banyak dilihat orang perbuatan provokatif dan tindakan kriminal pemukulan pemain cadangan dan official dalam laga sepak bola Indonesia vs Thailand.

Sekali lagi walaupun bukan juara umum SEA Games, karena cabang olah raga yang paling bergengsi dan banyak dinanti rakyat dan warga masing-masing negara ASEAN khususnya Indonesia perebutan medali emas pada cabang sepak bola seperti yang haus dan dahaga berharap merebut juara. Berbagai cara, mulai seleksi pemain dan pelatih semaksimal mungkin selektif walaupun selalu sarat dengan banyak kepentingan elit-elit kekuasaan. Namun, harapan, semangat, dan spirit yang tulus dan ikhlas para pemain dan pelatih telah menghapus manuver dan intrik dalam tubuh PSSI yang kerap kali momentum suksesi menjadi komoditas politik kebangsaan. Semoga semangat dan spirit para atlet berbagai cabang terus mengukir sejarah juara tanpa melalui cara yang tidak halal penuh kecurangan. Khusus cabang olah raga sepak bola yang sangat lama menanti juara, akhirnya dibawah asuhan pelatih anak bangsa sendiri sosok pekerja keras dan religius berdarah kelahiran Sumatera, prestasinya juga terlihat saat merekrut para pemain relatif unik tidak seperti pelatih yang lain dengan cara konvensional. Dan itu terbukti menghantarkan garuda muda piala AFF usia 19 pada tahun 2013 lalu.

Gegap gempita para pencinta olah raga sepak bola nasional, saat berlaga semi final Indonesia vs Vietnam hampir-hampir kandas melaju ke grand final berikutnya karena pemain Vietnam termasuk lawan lebih kuat selama ini. Namun, asuhan Indra Syafri memiliki optimisme kuat untuk merebut juara, keyakinannya terlihat berbagai laga sejak awal terlihat stamina energi fisiknya lebih dari biasanya. Bahkan di salahsatu stasiun televisi nasional, komentator dan crewnya di ruang studio saat pemain Indonesia Fajar menjebol gawang lawan sorak sambil berjingkrak dan histeris terlihat. Bahkan sangat yakin di berbagai pojok-pojok ruangan terbuka maupun tertutup gembira disertai histeris saat gol-gol bola menjebol gawang lawan garuda muda pasti terjadi. Apalagi saat grand final Indonesia vs Thailand semua rakyat Indonesia harap-harap cemas, pasalnya Thailand lawan yang dianggap memiliki mitos bagi Indonesia aja sulit dijebol gawang Thailand, selain memang mereka selama SEA Games digelar peraih medali emas paling banyak dan permainannya sudah memiliki standar tingkat Asia. Sementara Garuda Indonesia beberapa dekade tahun ke belakang tertinggal jauh, namun ini di dunia yang sangat dinamis penuh misteri. Siapapun berhak merebut juara selama memiliki optimisme kuat dan langkah-langkah menuju juara dijalani dengan sungguh-sungguh.

Momentum hari Kebangkitan Nasional, menjadi simbol sebagai kado terbaik dan terindah yang dilersembahkan oleh para pejuang olah raga pentas di dunia olah raga, khususnya cabang sepak bola 32 tahun lamanya belum merebut medali emas. Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei 2023 menjadi spirit pejuang olahragawan merebut dan meraih medali emas, sepak bola cabang olah raga bergengsi menutup semua cabang olah raga lain yang tidak merebut medali emas, pasalnya euforia dan gembiranya melampaui gembiranya negara sebagai juara umum SEA Games tahun ini. Sehingga pada saat momentum Kebangkitan Nasional memantik semangat dan spirit berjuang merebut kedaulatan bangsa dalam dunia olah raga. Namun perlu dicatat, kemenangan garuda muda dalam olah raga sepak bola tidak untuk dijadikan komoditas politik yang menjijikan. Selain akan berdampak buruk pada situasi psikologi publik, juga akan memperburuk mental dan karakteristik anak bangsa yang tidak mengedukasi. Jauhkan politisasi kemenangan garuda muda dari kepentingan elit politik yang saat ini sedang psy war politik yang saling serang antar elit politik maupun para pendukungnya.

Kebangkitan sepak bola garuda muda Indonesia harus benar-benar memotivasi dan menginspirasi generasi muda Indonesia untuk terus optimis meraih cita-cita dan harapan hidup untuk keluar menjadi juara di berbagai bidang sesuai passion, minat dan bakat yang dimiliki. Ruang dan kesempatan menata diri, membina kompetensi, dan meningkatkan spirit berjuang melawan musuh kemalasan dan kedunguan. Karena para pejuang lapangan hijau, sang garuda muda terlihat tidak mengenal lelah dan putus asa. Sekalipun sempat dijebol gawangnya sehingga kedudukan sama-sama, dan harus menelan obat untuk menghadapi perpanjangan waktu. Spekulasi banyak mengarah pada kekalahan garuda muda Indonesia. Namun, semangatnya justru bukan mengendur malah semakin panas bak mesin automotive yang baru ditune up. Benar terbukti dengan stamina yang terlihat seperti garuda terbang menerkam mangsanya yang menyambar dari udara. Goool menjebol gawang lawan tanpa disangka akan menembus pagar betis gajah perang. Tidak cukup satu gol menjebolnya, terus bertambah hingga saat pertarungan panas dua kubu ada insiden yang mamalukan dunia olah raga yang dipertontonkan. Semoga itu sebuah ibroh atau pelajaran berharga untuk menjadi motivasi lebih baik.

Kebangkitan garuda muda sepak bola Indonesia juga kebangkitan nasional, kado terindah di hari Kebangkitan Nasional baiknya para pemimpin bangsa layak memberi penghargaan setinggi-tingginya. Selain memotivasi juga menginspirasi bagi dirinya untuk terus mengukir prestasi ke prestasi berikutnya. Tidak boleh puas satu kali, melainkan terus menjemput prestasi juara pada level yang lebih tinggi tingkatanya. Dengan modal semangat tinggi, biasanya kekuatan di luar fisik mampu mendorong kekuatan melampaui di atas standar kekuatan fisik yang dimiliki, itulah kekuatan yang sebenarnya. Sebesar dan sekuat apapun lawan, saat diri kita yakin mampu melawannya dihadapan kita akan terlihat sepadan bahkan kadang terlihat lawan kita dapat ditaklukan. Hal tersebut bukan hanya dalam dunia kompetisi yang adu kekuatan, melainkan dalam hal ihwal lainnya yang berhubungan dengan spirit berprestasi dalam bidang apapun, optimisme dan mental pejuang mampu merobek kedunguan berpikir hingga mampu menembus batas-batas yang sebelumnya dianggap tidak pantas untuk didapat. Padahal, Allah SWT memberi kepada siapapun yang berjuang dan berusaha keras untuk menaklukan tantangan dan hambatan di depan mata.

Selamat Garuda Muda Indonesia, hari Kebangkitan Nasional menjadi momentun rasa bersyukur kepada Allah SWT bahwa tidak ada kemenangan hakiki kecuali kemenangan atas ridlo Allah Yang Maha Kuasa. Semua atas dasar kehendak-Nya, sehingga siapapun diatas bumi ini, dengan kekuatan yang dimiliki adalah kekuatan yang diberikan oleh Sang Pencipta, Laa haula walaaquwwata illa billah. Kembali kepada Allah Azza wajalla, kita semua tidak berdaya kecuali dengan kekuatan-Nya. Wallahu’alam. Aamiin

Bandung, Mei 2023

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!