MAGELANG, MENARA62.COM – Barisan Muda PAN (BM PAN) Kabupaten Magelang menggelar kegiatan dialog interaktif generasi muda PAN, Sabtu (31/10/2020). Mengambil tema “peran generasi muda PAN dalam dinamika Politik kebangsaan saat ini” kegiatan tersebut berlangsung di Pondok Tingal Borobudur di tengah asrinya suasana lingkungan Borobudur. Kegiatan dihadiri seluruh Pengurus Harian DPD BM PAN Kabupaten Magelang beserta seluruh jajaran BM PAN se-Kabupaten Magelang, dan Ketua DPW BM PAN Jawa Tengah .
Dalam paparannya Sunandar Seno Saputro Ketua DPW BM PAN Jawa Tengah menegaskan betapa 90 tahun lalu, hari bersejarah bangsa ini tercetus ditandai dengan berkumpulnya berbagai elemen pemuda di Nusantara dalam suatu konggres pemuda yang dari sini mereka bersumpah bahwa bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu Indonesia.
“Jika kita tengok kini seperti apa peran pemuda? Saat ini memasuki era milenial di mana teknologi berkembang pesat dan menjadi gaya hidup bagi generasi di dalamnya,” kata Sunandar.
Pada era ini lanjutnya, teknologi berkembang pesat dan menuntut kualitas dan kinerja manusianya untuk lebih ditingkatkan serta mampu cepat beradaptasi, belajar dan mempunyai panduan navigasi yang tepat untuk mencari arah kemana tujuan hidupnya dan mempunyai kemampan memecahkan tiap masalah.
Namun ternyata banyak yang tidak menyadari peran akan pemuda dalam menentukan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Pemuda adalah agen of change yang peranannya sangat berarti demi perkembangan kemajuan bangsa dari zaman old sampai zaman now. Pemuda menjadi tonggak perjuangan, menjadi pioner dalam perubahan. Zaman kemerdekaan perjuangan dilakukan dengan senjata dan sekarang tentu hal yang membedakan karena saat ini ada di era teknologi dunia teknologi digital,” tandas Sunandar.
Sementara Jaka Kurniadi mengatakan salah satu tantangan bagi kita untuk mengubah keadaan bangsa dalam berbagai sektor terutama politik. “Bicara politik, di dalamnya ada tanggung jawab serta keberagaman harus dimaknai sebagai kekayaan bukanlah sesuatu yang harus dipertentangkan,” katanya.
Namun pada realita jelas Jaka, masih dijumpai adanya segelintir orang menyalah gunakan sehingga yang terjadi tidak sesuai ekspektasi. Mindset tentang politik adalah sebatas perebutan kekuasaan demi mencapai jabatan untuk menumpuk pundi- pundi yang menyebabkan orang menjauhi politik.
“Tanpa disadari mindset seperti ini ikut andil dalam memperparah keadaan politik kita, dari lemahnya kemampuan maupun integritas. Bahkan lebih parah lagi betapa pemangku kebijakan menjadikannya sebagai penguasa yang mementingkan kepentingannya diatas kpentingan rakyat,” lanjutnya.
Inilah saatnya pemuda sebagai agen of change, mendorong inovasi ke arah lebih baik termasuk dalam politik dimana perbaikan hanya akan terjadi bila orang baik, berintregitas dan profesional masuk dan berperan di dalamnya.
Menurutnya peran pemuda dalam politik akan mempunyai makna jika memiliki 5 karakteristik pemuda sebagai agen perubahan yaitu punya visi yang jernih dan harus punya target yang jelas sehingga sistem kerja dapat tersusun dengan baik, punya kegigihan untuk mencapai target, bersifat kritis dan analitis, sarat akan pengetahuan di mana pemuda memimpin memberi contoh bukan dengan instruksi dan mempunyai kemampuan membangun hubungan kuat dengan sekitarnya.
Dalam diskusi yang berlangsung hangat dan diikuti dengan semangat oleh para peserta ini ada kesimpulan menarik bahwa kunci kesuksesan ada di tangan kita (pemuda) yang sadar untuk meningkatkan peran, mengetahui fungsinya sebagai anak bangsa dan menerapkan sebagaimana fungsinya.
“Sudah saatnya pergerakan pemuda kambali bangkit untuk mengembalikan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dengan mulailah dimana dirimu berada, gunakan apa yang kamu punya dan lakukan apa yang kamu bisa. Itulah seharusnya semangat pemuda milenial,” tutupnya.