POLEWALI MANDAR, MENARA62.COM – Perhelatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) 2022 yang diselenggarakan di Gedung Gabungan Dinas (Gadis), Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) berhasil mengimbas baik bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat. Salah satunya adalah dengan meningkatnya produktivitas dan meluasnya pangsa pasar melalui pemasaran digital.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa Sulbar memiliki daya tarik yang berasal dari produk lokal UMKM untuk meningkatkan perekonomian daerah.
“Saya yakin Sulawesi Barat memiliki kekayaan budaya yang potensial untuk dikembangkan menjadi tulang punggung pembangunan yang berkelanjutan,” tuturnya pada Kamis (20/10).
Salah satu pengelola UMKM dari satuan pendidikan Vokasi yakni Mahmud asal SMKN 1 Rangas merasakan manfaat dari Gernas BBI. “Gernas BBI ini sangat berdampak. Dari pelatihan-pelatihan yang diadakan membuat kreativitas itu muncul termasuk dalam memperbarui kemasan produk dan strategi pemasaran,” ungkap Mahmud selaku Kepala SMKN 1 Rangas.
Mahmud mengatakan, SMKN 1 Rangas juga akhirnya bisa meluaskan pangsa pasar dengan memasarkan produk-produk hasil buatan siswanya melalui media sosial dan beragam platform e-commerce hingga membuat pihaknya mencapai omset sekitar Rp6—7 juta per bulannya.
Tidak hanya itu, Zulfihadi, alumni SMK yang memproduksi kopi mandar khas Sulbar yang diberi nama Kopi Maraddia nyatanya dapat meningkatkan omset penjualan hingga 5 persen pasca mengikuti rangkaian pelatihan yang diadakan dalam rangkaian Gernas BBI 2022.
“Kenaikan masih sekitar 5 persen untuk omsetnya. Tetapi di samping itu, kami juga melakukan beberapa pembenahan di media daring pasca pelatihan baik dari foto produk hingga tampilan di media sosial serta e-commerce dalam memasarkan produk guna mencapai omset yang lebih besar lagi,” ungkapnya bangga.
Pada kesempatan yang sama, secara langsung Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kiki Yuliati menyampaikan perhelatan Gernas BBI bukan hanya sekadar upacara (ceremony) belaka. Lebih dari itu, Gernas BBI bertujuan untuk memajukan bisnis yang dijalankan UMKM melalui strategi pemasaran yang lebih modern seperti pasar digital.
“Gerakan bukan sekadar yang sifatnya ceremonial, kami berupaya mendorong UMKM, industri kecil, dan menengah serta para artisan agar mereka semua dapat bersama melangkah maju ke era digital untuk melakukan transformasi dengan cara melakukan pemasaran yang lebih modern,” jelasnya.
Dirjen Kiki menambahkan, sebagai wujud komitmen, Kemendikbudristek mendukung geliat bisnis UMKM melalui Gernas BBI ini. “Kemdikbudristek bersama idEA mempersembahkan buku panduan memulai bisnis digital untuk UMKM Gernas BBI dan buku panduan sukses bisnis digital,” imbuhnya. Diharapkan tumbuh kembangnya UMKM di Sulbar khususnya dapat berlangsung secara maksimal dan berkelanjutan.
Pernyataan senada disampaikan Penjabat (Pj.) Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik yang mengatakan bahwa hadirnya Gernas BBI turut mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayahnya. “Pelaku ekonomi kreatif yang mulai dan telah masuk ke dalam ekosistem digital Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia diharapkan dapat menambah kecintaan masyarakat terhadap produk-produk dalam negeri. Inilah yang patut kita banggakan,” tutur Akmal.
Akmal Malik menyebut, Gernas BBI 2022 ini menyasar ke 215 UMKM dan 148 UMKM di antaranya telah memperoleh pendampingan intensif guna mengembangkan bisnisnya. Sedikitnya, ada enam pelatihan dan lima simposium yang diadakan dalam rangkaian Gernas BBI 2022 dengan beragam tema menarik. Mulai dari strategi logistik, memperindah kemasan produk, UMKM go digital hingga pemanfaatan dan optimaliasai media sosial serta beragam aplikasi e-commerce guna menjangkau pangsa pasar yang lebih luas.
Berbagai pelatihan pemasaran digital yang diadakan dalam rangkaian Gernas BBI 2022 terbukti melahirkan beragam kreativitas-kreativitas dari UMKM. Melalui transformasi pemasaran digital yang diusung Gernas BBI 2022, tentunya sangat dapat membantu para UMKM meningkatkan omset penjualannya dan perekonomian daerah bahkan negara pascapandemi Covid-19.