MOJOKERTO, MENARA62.COM – Guru menjadi kunci penting untuk mempersiapkan peserta didik Indonesia bergabung di era industri 4.0. Karena itu nilai-nilai pendidikan karakter harus muncul pada sosok guru agar dapat menjadi figure andalan dimasa depan.
“Kontribusi guru amat besar pada upaya penguatan pendidikan karakter manusia Indonesia,” kata Supriano, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen GTK Kemendikbud) membuka Pekan Hari Pendidikan Nasional 2019, di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu, (20/4/2019).
Dalam siaran persnya, Supriano juga mengatakan bahwa guru masih memiliki kekuatan ditengah perubahan zaman. Bahkan guru posisinya berada pada garis terdepan.
Lebih lanjut Supriano mengatakan bahwa seorang guru, merupakan role model dari pendidikan karakter, pendidikan moral, dan kerja sama. Sehingga guru tidak hanya berperan sebagai pendidik, tapi juga sebagai fasilitator, katalisastor dan motivator bagi para siswa. Kontribusi ini, menurut Supriano tak tergantikan oleh kemajuan teknologi sebagai inti dari perkembangan era industri 4.0.
Pada sisi lain, guru haruslah tetap meningkatkan kompetensi agar dapat menghadapi tantangan di era industri 4.0.
Dirjen Supriano mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan mekanisme pelatihan kompetensi bagi guru, yaitu melalui sistem zonasi. Mengacu pada data Ditjen GTK Kemendikbud, Sistem ini menyiapkan kompetensi guru dengan strategi pembangunan pendidikan yang terintegrasi secara vertikal dari Satuan Pendidikan, Kab-Kota, Provinsi dan Pusat sesuai dengan ruang lingkup kewenangannya sehingga berkesinambungan dari Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar hingga Pendidikan Menengah. Sistem ini menggantikan mekanisme pelatihan sentralisasi yang dilakukan oleh Kemendikbud selaku pemerintah pusat.
“Pelatihan guru melibatkan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dengan 81 jam sistem in out. Sehingga, terdapat koordinasi dan sinkronisasi antar guru untuk membahas kondisi dan permasalahan di tiap-tiap sekolah,” jelasnya.
Ke depan, Dirjen Supriano mengungkapkan kompetensi guru dapat tetap menyesuaikan untuk menghadapi tantangan era industri 4.0 sehingga dapat menjadi media untuk menciptakan perubahan yang masif bagi proses pembelajaran di era industri 4.0.