32.5 C
Jakarta

Aplikasi j-lantah Diluncurkan, Siap Tampung Minyak Sisa Menggoreng dari Rumah Tangga

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – PT Sejahtera Karna Menggoreng (SKM) luncurkan aplikasi j-lantah, Sabtu (27/8/2022). Ini adalah aplikasi untuk membantu masyarakat mengumpulkan minyak sisa menggoreng atau jelantah terutama dari kalangan ibu rumah tangga, catering dan warung. Pengumpulan jelantah selain untuk membantu membuka lapangan kerja baru juga sekaligus mendukung kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat.

“Minyak jelantah adalah minyak sisa menggoreng banyak sekali kita jumpai di tengah masyarakat. Hampir setiap hari rumah tangga menghasilkan jelantah dari aktivitas memasak,” kata Heri Susanto, Direktur PT Sejahtera Karna Menggoreng Heri Susanto pada soft launching aplikasi j-lantah di Gedung LM System Indonesia, Jakarta, Sabtu (27/8/2022).

Sebagian besar ibu rumah tangga memilih membuang jelantah ke dalam wastafel, tempat cuci piring, atau saluran air dan bak sampah. Padahal membuang jelantah langsung ke saluran air sangat merusak lingkungan. Penelitian menyebutkan limbah minyak jelantah yang dibuang ke tanah dapat menyumbat pori-pori tanah, mencemari air tanah, dan dapat menyumbat saluran drainase. Penelitian juga menyebutkan bahwa 1 liter minyak jelantah dapat mencemari 1.000 liter sampai dengan 1.000.000 liter air tanah.

“Padahal minyak jelantah tersebut jika dikumpulkan sebenarnya dapat dimanfaatkan, yaitu salah satunya untuk menjadi bahan baku biodiesel,” lanjut Heri.

Diakui Heri, ide diluncurkannya aplikasi ini bermula ketika banyak orang kehilangan pekerjaan akibat pandemic Covid-19. Lalu muncullah ide untuk membangun usaha dengan memanfaatkan limbah yang dekat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari yang memang selalu ada yakni jelantah.

Heri yakin aplikasi ini akan mendapat sambutan baik dari masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi terhadap isu lingkungan dan kesehatan. Sebab dengan bergabung pada aplikasi j-lantah, masyarakat tidak hanya bisa membuang limbah jelantahnya dengan cara yang aman tetapi sekaligus mendapatkan tambahan penghasilan.

Logo aplikasi j-lantah

Pada kesempatan yang sama, Fachrul, General Manager PT SKM menjelaskan Indonesia merupakan negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia, yaitu sekitar 46,8 juta ton di tahun 2021 dengan peningkatan rata-rata 2-3% per tahun. Minyak sawit tersebut sebagian diolah untuk menghasilkan minyak goreng dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia yang suka sekali makan makanan yang digoreng, karena lebih praktis, murah dan enak.

“Minyak goreng yang telah dikonsumsi masyarakat kemudian menjadi limbah berupa minyak jelantah sering juga disebut UCO atau Used Cooking Oil,” katanya.

Minyak jelantah sebagian dihasilkan oleh pemakaian minyak goreng di industri, seperti restoran, warung, kafe, hotel, pabrik (kerupuk, kentang goreng, kacang goreng, keripik, dan lainnya) yang jumlahnya sekitar 9%. Sisanya 91 persen dihasilkan oleh rumah tangga dalam bentuk eceran (ukuran kecil tapi banyak).

Minyak jelantah yang dihasilkan oleh industrikata Fachrul sudah banyak yang mengumpulkan, sedangkan yang dari rumah tangga masih belum banyak yang mengumpulkan. Karena itu sebagian besar dibuang begitu saja oleh ibu-ibu rumah tangga (terutama yang tinggal di daerah perkotaan) ke wastafel atau tempat cuci piring, tempat sampah, selokan/got, tanah, dan sungai, sehingga mencemari lingkungan dan dapat menyebabkan banjir.

PT SKM yang berdiri pada bulan Oktober 2021, didirikan dengan tujuan untuk mengumpulkan minyak jelantah, terutama yang dihasilkan oleh rumah tangga, agar tidak lagi mencemari lingkungan dan air tanah, serta mencegah/mengurangi terjadinya banjir. Selain itu, juga ingin membantu masyarakat Indonesia mengurangi penggunaan minyak goreng curah yang dapat membahayakan kesehatan, yang juga bersumber dari minyak jelantah.

Pengumpulan minyak jelantah dari rumah tangga ini  akan melibatkan ribuan mitra (driver) dan puluhan pemilik pool yang tersebar di area Jabodetabek.

PT SKM menyediakan aplikasi j-lantah bagi para User dan juga Mitra j-lantah (driver online) dengan jumlah penyetoran minimal 1 liter. Dengan bergabung pada aplikasi j-lantah, diharapkan sebagian besar minyak jelantah yang dihasilkan oleh rumah tangga tidak lagi dibuang begitu saja, tapi dapat dikumpulkan untuk menjadi bahan baku biodiesel.

“Selain itu juga dapat memberikan penghasilan tambahan bagi ibu-ibu rumah tangga, membuka ribuan lapangan kerja bagi mitra j-lantah, dan juga income bagi para pemilik Pool yang mengalami kesulitan ekonomi karena situasi dan kondisi pandemi yang cukup Panjang,” tambahnya.

Aplikasi j-lantah ini diyakini dapat mengumpulkan minyak jelantah yang potensinya sangat besar dari rumah tangga secara sistematis, terstruktur dan masif, konsisten dan terus-menerus, sehingga menghasilkan bahan baku biodiesel dalam jumlah yang cukup besar, untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar alternatif (biodiesel), baik di dalam negeri maupun untuk diekspor ke luar negeri.

Bagi masyarakat yang ingin bergabung pada aplikasi ini, tinggal downlod aplikasi Mitra pakai apps j-lantah. Mitra j-lantah datang ke rumah/lokasi penjemputan yang diajukan. Di lokasi, Mitra j-lantah mengecek kualitas minyak jelantah, mengukur volumenya, lalu mengonfirmasi minyak jelantah yang dijemputnya menggunakan apps Mitra j-lantah. Ibu RT akan mendapatkan poin di apps j-lantah-nya yang bisa ditukarkan dengan uang melalui transfer rekening di bank.

Setelah seharian menjemput minyak jelantah dari rumah ke rumah, Mitra j-lantah kemudian di sore hari menyetorkan minyak jelantah yang telah dikumpulkannya ke Pool terdekat. Pihak Pool akan mengecek kualitas minyak jelantah dan mengukur volumenya, serta mengonfirmasi jumlah minyak jelantah yang telah dicek tersebut di aplikasi Pool j-lantah. Mitra j-lantah akan mendapatkan poin apps Mitra j-lantah. Team Kantor Pusat PT SKM akan menjemput minyak jelantah ke Pool-Pool j-lantah jika telah mencapai jumlah tertentu, dan kemudian membawanya ke buyer untuk dijual.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!