25 C
Jakarta

Haedar Nashir Resmikan Gedung Dakwah Nogotirto

Baca Juga:

SLEMAN, MENARA62.COM -– Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr. H. Haedar Nashir, M.Si., meresmikan Gedung Dakwah Nogotirto (GDN) di Jalan Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Ahad (26/11/2017). Peresmian gedung milik Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Nogotirto tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita.

Dalam amanatnya, Haedar Nashir menegaskan, membangun center of excellent atau pusat-pusat kemajuan akan terus dilakukan Muhammadiyah. Di dalam negeri, dari Sabang sampai Merauke sudah banyak pusat kemajuan didirikan Muhammadiyah, baik berupa lembaga pendidikan maupun kesehatan. Demikian juga yang dilakukan Muhammadiyah di luar negeri.

“Orang tidak punya apa-apa, nggak mungkin bisa memberi apa-apa,” tegas Haedar mengutip sebuah pepatah Arab. Jangan sampai gembar-gembor ke dunia internasional untuk menebar Islam yang rahmatan lil’alamin, tetapi untuk membangun masjid harus menengadahkan tangan. “Apalagi membangun gedung ranting seperti ini,” katanya.

Akhirnya karena minta terus menjadikan tidak punya dignity atau harga diri, tidak punya kemandirian. Bikin fatwa, bikin pernyataan, bikin apa saja, bisa-bisa karena utang budi kepada orang. Tidak otonom. “Akibatnya apa? Kita meniru irama orang lain. Nah, Islam kalau sudah seperti itu, tidak kuat,” tandas Haedar.

Acara peresmian GDN tersebut juga dihadiri Gita Danu Pranata (Ketua PWM DIY), Prof, Ahmad Syafii Maarif (mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah), tokoh masyarakat, dan ratusan jemaah warga sekitar.

Menurut Ketua PRM Nogotirto, Heru Prasetya, peresmian sekaligus menyemarakkan Milad ke-105 organisasi massa Islam yang didirikan KH. Ahmad Dahlan tahun 1912. “Kali ini kami mengambil tema Untuk Masyarakat yang Berkemajuan,” jelasnya.

GDN dimanfaatkan untuk melanjutkan cita-cita KH. Ahmad Dahlan dalam memajukan masyarakat sekitar, baik dalam hal kehidupan beragama, kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan hubungan sosial kemasyarakatan. “Gedung ini menjadi sentral kegiatan umat,” tegas Heru.

Gedung dua lantai tersebut didirikan di atas tanah wakaf almarhum Bapak Trisno Pawiro seluas 123 meter persegi. Pembangunan dimulai 3 Juni 2016 menghabiskan dana lebih dari Rp370.000.000,00 berasal dari swadaya jemaah. Swadaya masyarakat antara lain berupa sumbangan material seperti genting, pasir, semen, granit, serta uang tunai.

Selain dari warga setempat, donasi juga diberikan beberapa Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dan Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. (Heru Prasetyo)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!