YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) relawan bukan seseorang yang bermodalkan mau datang ke tempat kejadian bencana. Namun, relawan bencana harus memiliki kemampuan untuk search and rescue (SAR) yang bisa memberikan pertolongan pada korban bencana.
Demikian dikatakan Budi Setiawan, Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana PP Muhammadiyah kepada wartawan di Yogyakarta, Senin (27/11/2017). Budi mengatakan hal itu menjelang digelar Jambore Nasional Relawan di Malang, Jawa Timur, 30 November -3 Desember 2017.
Jambore Nasional akan diikuti 2000 pemuda-pemudi Muhammadiyah yang berasal dari Aceh hingga Papua. Peserta yang berasal dari madrasah, perguruan tinggi Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, dan organisasi otonom lain ini akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan tentang kebencanaan.
“Seusai mengikuti Jambore diharapkan peserta akan menjadi inspirator untuk menggerakan relawan di daerahnya. Mereka selalu siap siaga untuk menjadi relawan sewaktu-waktu terjadi bencana di daerahnya,” kata Budi Setiawan yang didampingi Rahmawati Husein, Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana PP Muhammadiyah dan Budi Santoso, Ketua Panitia Jambore Relawan Muhammadiyah ke-2.
Sedang Rahmawati menambahkan pada Jambore Relawan, MDMC akan memberikan pelatihan yang meliputi SAR, Tim Medis Rescue, Psikososial, dan kemampuan lain yang berguna untuk memberi pertolongan korban bencana. “Relawan banyak kontribusi, tetapi mereka kurang memiliki kemampuan dasar untuk rescue. Karena itu, mereka perlu mendapatkan peningkatan kapasitas. Ke depan perlu ada sertifikasi relawan,” kata Rahmawati.
Rahmawati juga mengungkapkan dana operasional MDMC berasal dari LazisMu. Selain itu, ada dana dari berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang siap untuk memberikan bantuan.
Sementara Budi Santoso mengatakan, Indonesia memiliki catatan sejarah bencana yang tinggi. Bahkan hampir seluruh wilayah Indonesia telah mengalami kejadian bencana. MDMC sebagai lembaga kemanusiaan di Muhammadiyah telah berperan dalam penanggulangan bencana.
MDMC juga berupaya untuk mengubah paradigma penanggulanan bencana bahwa penanggulangan bencana tidak hanya saat terjadi bencana. Tetapi penanggulangan bencana sekaligus berupaya mengurangi risiko bencana.
“Serangkaian Jambore Relawan meliputi seminar kebencanaan, gladi penanggulangan bencana, Kelas Penanggulangan Resiko Bencana, uji kompetnsi relawan meliputi SAR, Medis, Cerdas Cermat, Psikososial, dan Pameran Foto Challange,” kata Budi.