Probolinggo, MENARA62.COM. Dalam rangka mensosialisasikan satu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) satu Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM), sebagaimana amanah dari Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Induk BTM pada hari Minggu (1/09/2019) kemarin di Probolinggo – Jawa Timur, melakukan sosialisasi tentang pembentukan BTM di PDM Probolinggo – Jawa Timur. Dalam acara tersebut dihadiri oleh Ketua Induk BTM, Achmad Suud dan Direktur Eksekutif Induk BTM, Agus Yuliawan, serta seluruh pengurus PDM – se – Probolinggo.
Ketua PDM Probolinggo, Masfu, dalam kata pengantarnya diacara tersebut mengatakan, kehadiran BTM di Probolinggo sangat dibutuhkan, hal ini dikarenakan PDM Probolinggo ingin mewujudkan pilar ketiga Muhammadiyah (ekonomi) sebagaimana amanah dalam muktamar ke – 47 di Makassar – Sulawesi Selatan.
Selain itu juga, sejauh ini banyak potensi – potensi ekonomi Probolinggo sangat besar yang bisa disinergikan dengan BTM, seperti bisnis di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan warga Muhammadiyah. “Apabila itu terbentuk BTM secara otomatis kegiatan – kegiatan bisnis Muhammadiyah di Probolinggo akan semakin masif,” terang Masfu.
Sementara Ketua Induk BTM, Achmad Suud, mengatakan, Induk BTM akan mensuport kepada PDM Probolinggo untuk mendirikan BTM. Apalagi melihat PDM Probolinggo merupakan wilayah strategis sebagai tapal kuda Jawa Timur. Dengan berdirinya BTM di Probolinggo akan mendorong daerah PDM lain seperti Banyuwangi, Jember, Pasuruan, Bangil utuk mendirikan hal yang serupa.
Keberadaan dari BTM Probolinggo, kata Suud, merupakan out put dari sosialisasi Gerakan Microfinance Muhammadiyah (GMM) yang selama ini berkoordinasi dengan Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Muhammadiyah Wilayah Jawa Timur, dalam bentuk pelatihan – pelatihan BTM se Jawa Timur. “Hasil dari pelatihan tersebut berimplikasi kepada motivasi PDM untuk mendirikan BTM,” paparnya.
Untuk mendirikan BTM di daerah, disadari oleh Induk BTM banyak yang harus disiapkan, mulai dari permodalan, sumber daya manusia dan infrastruktur pendukungnya. Terkait dengan hal ini, kata Suud, Induk BTM akan menfasilitasi dalam bentuk training – training khusus kepada calon pengelola BTM di Pusdiklat BTM di Jawa Tengah. Selain itu juga, Induk BTM mendorong terbentuknya Pusat BTM Jawa Timur sebagai koperasi syariah sekunder dan menjadi apex syariah.
“Apabila ini bisa dilakukan, kami menyakini konsolidasi GMM di Jawa Timur bisa dengan cepat akselerasinya,”terang Suud.
Untuk mendirikan BTM Probolinggo, Induk BTM memberikan keleluasaan kepada PDM dan jajarannya sesuai dengan kearifan lokal, apakah secara legal memilih Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) dibawah naungan pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM ataukah Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dibawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurut Induk BTM dua – duanya bagus dalam mengembangkan BTM.