SOLO, MENARA62.COM – Pembelajaran yang melibatkan murid merupakan alternatif untuk menciptakan kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Efek positifnya, murid lebih bersemangat dan tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran.
Penguasaan keterampilan perkalian merupakan kompetensi dasar Matematika yang harus dikuasai murid kelas II. Untuk meningkatkan kemampuan murid dalam keterampilan perkalian tersebut, diperlukan adanya inovasi dalam pembelajaran.
Seperti yang dilakukan Noviana Rahmawati, guru Matematika kelas II SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, memilih menggunakan metode “Tutor Sebaya” dalam mengajarkan konsep perkalian menggunakan ruas jari tangan kepada murid-muridnya, Jumat (2/9/2022).
Menurut Noviana, pemilihan metode pembelajaran tutor sebaya menjadikan pembelajaran lebih aktif dan efektif dalam membantu murid memahami konsep perkalian.
“Tutor sebaya menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan karena mereka dapat belajar langsung dengan teman-temanya tanpa merasa canggung,” ujar Noviana.
Desain pembelajaran dengan tutor sebaya ini, awalnya guru menyampaikan cara menghitung perkalian menggunakan ruas jari tangan.
Selanjutnya, guru mengadakan tes tahap 1 untuk menentukan murid yang akan menjadi tutor dan murid. Pada tahap ini, dari 26 murid di kelas, didapatkan 8 murid mendapatkan nilai 100, sehingga mereka berhak menjadi tutor bagi teman-temannya.
Langkah selanjutnya, setiap murid yang menjadi tutor akan mendampingi 2 murid untuk mengajarkan cara menghitung perkalian menggunakan ruas jari tangan.
Selanjutnya, guru mengadakan tes tahap 2 untuk mengetahui kemampuan murid dalam mengerjakan perkalian. Pada tes tahap dua ini, didapatkan 15 murid mendapatkan nilai 100 dan 3 murid hanya salah 1.
Jadi, simpulannya ada peningkatan hasil belajar murid setelah menerapkan pembelajaran tutor sebaya.
Beberapa murid mengaku senang dengan metode ini. Mereka merasa bangga bisa menjadi tutor bagi teman-temannya.
“Aku senang karena sudah bisa perkalian dengan ruas jari tangan dan bisa mengajarkannya ke teman-temanku” tutur Karaeng Arjuna Cakrawala, salah satu murid kelas II.
Begitu juga yang dialami Azka Al Zabran Kusmadhia. Ia mengaku lebih mudah memahami penjelasan dari teman-teman yang menjadi tutor.
“Perkalian menjadi lebih mudah dan menyenangkan karena yang mengajarkan adalah temanku sendiri,” pungkas Azka. (*)