29 C
Jakarta

Jubir Presiden Silaturahmi Virtual bersama Pimpinan UIN Alauddin Makassar, Bahas Situasi Kebangsaan

Baca Juga:

Jakarta, menara62.com – Pada periode kedua, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengutamakan kualitas sumber daya manusia (SDM). Alasannya lantaran Indonesia sudah memasuki bonus demografi, puncaknya tahun 2030. Demikian peryataan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi/Juru Bicara Presiden Fadjroel Rahman dalam Silaturrahmi Virtual dengan Pimpinan UIN Alauddin Makassar, Jumat (16/7/ 2021).

“Mas Fadjroel, kita harus mendidik anak muda kita agar berkualitas dan bisa bersaing secara global. Jangan sampai tahun 2030 nanti kita hanya unggul jumlah, tapi kalah kualitas, ” kata Bung Fadjroel, demikian akrab disapa, ketika mengulang pembicaraan antara dirinya dengan Jokowi.

Bila melihat kembali ke masa jabatan presiden periode pertama, lanjut Bung Fadjroel, presiden memprioritaskan pembangunan infrastruktur. Sebelum menjabat sebagai jubir, Fadjroel Rachman juga ikut mengawal proyek strategis nasional dalam pengawasan BUMN Adhi Karya dan Waskita Karya. Di antaranya, pembangunan LRT dan MRT di Jakarta, serta tol trans Jawa, Sumatera dan Kalimantan.

“Saya juga pernah mengawal renovasi Gelora Bung Karno untuk digunakan di Asian Games, ” tambah Fadjroel.

Walaupun sudah terlihat perkembangan infrastruktur, namun kata Fadjroel, Indonesia kini masih mengupayakan terwujudnya visi Indonesiasentris. Artian lain, presiden ingin merombak struktur ketimpangan wilayah di Indonesia.

Salah satu strategi dalam mewujudkan indonesiasentris ialah memindahkan ibu kota negara ke Penajam Paser Utara Kalimantan Timur.

“Saat ini Jawa dan Sumatera menguasai sekitar 80% kue ekonomi nasional (Produk Domestik Bruto). Kalau Ibu Kota Negara (IKN) pindah ke Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, maka dana awal pembangunan sekitar Rp500 Triliun, serta masuknya berbagai investasi lainnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi, sosial, budaya ke arah tengah dan timur. Ini adalah strategi pemerataan pembangunan yang revolusioner,” terang Fadjroel.

Setelah mengawasi beberapa proyek pembangunan, Fadjroel kemudian diamanahkan membantu presiden sebagai jubir. Saat itu, Fadjroel mengatakan, presiden memintanya menjaga spirit demokrasi/reformasi 1998. Di antaranya, pilpres langsung, masa jabatan presiden dua periode, pilkada langsung, HAM, toleransi/moderasi beragama, antikorupsi, juga hadirnya negara di tengah masyarakat.

Di forum yang dipimpin oleh Andi Zulkarnan, Tim Jubir Presiden/SKP Komunikasi, Fadjroel mengaku senang bertemu dengan rektor, pimpinan, dan dekan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar meski hanya virtual.

“Ini seperti ruang tamu bertemu keluarga besar Bugis dan Makassar. Saya kenal salah satu alumni UIN Alauddin Makassar Prof. Nasaruddin Umar Imam Besar Masjid Istiqlal yang saya kenal dan hormati. Begitu pula, Prof. Quraish Shihab yang pernah menjadi Wakil Rektor, ayahanda sahabat saya, Najwa Shihab,” katanya.

Fadjroel juga memuji jenjang pendidikan Rektor UIN Alauddin Makassar Prof H Hamdan Juhannis MA PhD yang menamatkan kuliah strata 2 di Kanada dan strata 3 di Australia. Menurutnya, anak muda patut meneladani Hamdan seperti karakter yg ditergambarkan dalam film biografinya berjudul “Melawan Takdir”.

Rasa bahagia juga diutarakan Hamdan lantaran dapat bertemu virtual dengan Fadjroel. Akuinya, Fadjroel adalah sosok fenomenal karena kerap menjadi topik perbincangan.

“Pak Fadjroel merupakan sosok kuat, memiliki karakter, kekhasan, keunikan, dan etos kerja. Hal ini mestinya penting dimiliki semua orang, khususnya di kalangan akademisi,” jelas Hamdan.

Dalam pertemuan itu, ia juga menyampaikan dari sekitar 70 ribuan pendaftaran calon mahasiswa UIN Alauddin Makassar, peminat prodi umum seimbang dengan prodi agama. Hamdan pun ikut menyukseskan program mengembangkan rumah moderasi beragama yang telah dicanangkan wakil menteri agama beberapa bulan yang lalu.

Silaturrahmi virtual itu berlangsung sekitar 2 jam. Fadjroel Rachman tidak lupa menyampaikan optimistisme kemajuan Indonesia.

“Kita bisa dan kita yakin, Indonesia Maju. Kurru Sumanga,” tutup Fadjroel.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!