27.7 C
Jakarta

Jurnalis pada Era Digital Harus Menjaga Kualitas

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Komisaris Trans Media, Dr. Ishadi, S.K., menandaskan jurnalis harus terus meningkatkan kualitas agar tidak terlibas oleh perkembangan teknologi informasi. Salah satu tantangan ke depan adalah Google ingin membangun media massa di seluruh dunia. Jadi nanti ada media Google Indonesia, Google Malaysia, Amerika Serikat dan negara-negara lain. Hal ini memungkinkan karena mereka mempunyai infrastrukturnya.

Ishadi mengemukakan hal itu pada Kuliah Umum ‘Dunia Jurnalisme Antara Idealisme dan Bisnis’ yang diselenggarakan Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Sastra, Budaya, dan Ilmu Komunikasi, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Rabu (4/4/2018). Kuliah diikuti sekitar 200 mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UAD.

Dijelaskan Ishadi, Google sudah mulai merekrut voluntare (sukarelawan) sekitar 200 orang di Jakarta tahun 2017 lalu. Mereka dididik dan dilatih selama dua minggu, dan mereka diberi brevet. “Nantinya, mereka akan dikontak jika Google Media itu sudah terbentuk. Perlu waktu memang. Artinya, mereka tidak menjadi wartawan Google, tetapi sebagai kontriburtor,” kata Ishadi.

Seorang mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UAD sedang mengajukan pertanyaan kepada Ishadi di Kampus 4 UAD Yogyakarta, Rabu (4/4/2018). (foto : heri purwata)

Menurut Ishadi, fenomena ini memang menarik. Sebab Google memiliki kesempatan untuk membuka media di seluruh dunia. “Siapa pun kalau mereka mempunyai power seperti itu akan dilakukan,” kata Ishadi.

Ketika ditanya apakah itu ancaman bagi jurnalis Indonesia? Ishadi menilai fenomena itu bukan menjadi ancaman. Namun ia berpesan kepada jurnalis di Indonesia agar meningkatkan diri. “Kualitas kita akan lebih baik karena memiliki pengalaman dalam di bidang jurnalistik. Karena itu kita harus menjaga terus kualitas jurnalis. Kualitas itu harus dipupuk terus dan tidak boleh berhenti. Juga bermain di ranah media sosial,” katanya.

Sementara Ketua Prodi Ilmu Komuniksi UAD Yogyakarta, Choirul Fajri mengungkapkan pada era digitalisasi media, jurnalis dituntut mempunyai banyak kompetensi. Di situlah idealisme jurnalis dipertaruhkan. Tetapi bagaimana agar idealisme itu bisa disesuaikan dengan kepentingan bisnis atau institusi media itu sendiri.

“Kuliah umum ini diharapkan bisa membekali mahasiswa terkait dengan kompetensi di bidang jurnalistik. Sebab kompetensi itu merupakan salah satu mata kuliah Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan. Sehingga ketika mahasiswa ini terjun ke lapangan mencari pekerjaan sudah siap dan tahu tentang industri jurnalistik,” kata Choirul.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!