SURABAYA, MENARA62.COM – Kementerian Kesehatan hingga kini belum menetapkan jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang akan diterjunkan untuk menjadi Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) 2019.
“Penetapan jumlahnya sama sekali belum ada, saya akan berkoordinasi dulu dengan pihak Kemenag,” tegas Kepala Pusat Kesehatan Haji (Kapuskes Haji) Kemenkes, Dr. dr. Eka Jusuf Singka, MSc dalam siaran persnya, Senin (21/1).
Menurut dr Eka, menjadi pelayan tamu Allah bukanlah hal yang mudah. TKHI harus siap siaga bekerja kapanpun tanpa mengenal waktu. Dokter yang berinteraksi langsung dengan jemaah di kloter juga akan menerima banyak keluhan dari jemaah haji yang jumlahnya sekitar 450 jemaah setiap kloternya.
Karena itu, dr Eka berpesan kepada calon TKHI bahwa penunjukkan sebagai petugas kesehatan haji adalah amanah yang harus dijalankan dengan kesungguhan, ketulusan dan tanpa mengharapkan balasan apapun.
Menurut dr Eka dibutuhkan adanya persamaan persepsi dan kekompakan di tingkat pelayanan kesehatan kloter serta mengetahui pola kerja di sana. Dan yang terpenting adalah mempersiapkan calon TKHI untuk melakukan pembinaan kesehatan jemaah haji.
“Jadi petugas haji itu kerjanya 24 jam. Tugasku, ibadahku. Luruskan niat yang tulus. Nilai perjuangan terhadap tamu-tamu Allah itu mahal,” kata dr.Eka.
Untuk membekali calon TKHI, Kemenkes telah menggelar pelatihan bagi 240 dokter calon TKHI wilayah Indonesia timur. Pelatihan yang digelar dua hari tersebut sekaligus memberikan berbagai jenis tes kesehatan kepada para calon TKHI yang sebagian diantaranya sudah pernah bertugas sebagai dokter kloter.
Mereka juga mendapatkan materi tentang ketersediaan obat, upaya promotif dan preventif dan gambaran pelayanan kesehatan di kloter pada musim haji terdahulu.
Dengan begitu diharapkan berbagai kendala dan tantangan yang akan dihadapi pada operasional haji antara lain dalam hal prosesi safari wukuf, permintaan obat, keterbatasan ambulans, pelaporan dan sebagainya dapat disiasati dengan baik oleh para tenaga kesehatan di lapangan.
Kegiatan serupa rencananya akan dilangsungkan juga untuk calon TKHI tenaga dokter asal wilayah barat Indonesia pada tanggal 24-26 Januari 2019 di Jakarta.