BREBES, MENARA62.COM– Kepala SD Muhammadiyah Ketanggungan Naneh Dhahneh, M.Pd telah meraih penghargaan sebagai “Outstanding Dedicated Principal on Circular School Initiatives” pada moment “Green Principal Recognition Program: Indonesia Green Principal Award (IGPA) 2022” yang diselenggarakan oleh Janitra Bhumi Indonesia Education Consulting bekerja sama dengan Pusat Studi Perdagangan Dunia (PSPD) dan Pusat Inovasi Agro Teknologi (PIAT), serta Universitas Gadjah Mada, yang bertempat di PIAT Park Daerah Istimewa Yogyakarta, belum lama ini.
Forum Komunikasi Kepala Sekolah (FKKS) Jawa Tengah berkolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada dalam mem-branding sekolah, supaya sekolah-sekolah Muhammadiyah semakin berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat, maka gayung bersambut, sebuah program yang luar biasa mengenai sirkular ekonomi, muatan ini sangat dibutuhkan oleh bagaimana caranya bisa masuk ke sekolah-sekolah dan memasyarakat hingga mendunia. Ada 22 Kepala Sekolah dari SD Muhammadiyah se-Jawa Tengah yang mengikuti kegiatan bergengsi ini.
Direktur YPTI Petrus Tedja Hapsoro menjelaskan, guru mempunyai peranan sebagai pentransfer ilmu sekaligus memotivasi siswa supaya menjadi senang belajar. Memotivasi dan menyiapkan generasi yang bermanfaat bagi bangsa.
“Apa yang menjadi pola pikir akan menjadi pola ucap dan pola ucap akan menjadi poa tindakan, pola tindakan yang berulang-ulang akan menjadi kebiasaan atau budaya,” jelasnya.
Direktur Pusat Study Perdagangan Dunia (PSPD) UGM Dr. Reza Noer Arfani menyampaikan materi konsep dan konteks kebijakan ekonomi sirkular serta sejarah ekonomi linier.
Parompong Raw Lab yang digawangi oleh Rendy Aditya Wachid sebagai Founder/CEO bersama tim, memiliki bukti nyata dalam mengatasi permasalahan sampah yaitu menyulap sampah menjadi sesuatu yang berguna, misalnya membuat rumah mikro dari styrofoam, mengolah sampah masker sekali pakai, dan bahan limbah menjadi bahan bangunan. “If we are not part of the solution , we are part of problem.”
Sebagai tindaklanjut dari kegiatan tersebut, maka SD Muhammadiyah Ketanggungan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah (LHPS) Kabupaten Brebes La Ode Vindar Aris Nugroho dalam mewujudkan program ekonomi sirkular, (Integrating circular economy in school pragramme), Finish school, Green School around the World, serta cara mengatasi persoalan Lingkungan dan pengelolaan sampah serta limbah di SD Muhammadiyah Ketanggungan.
Kepala SD Muhammadiyah Ketanggungan Naneh Dhahneh menambahkan, SD Muhammadiyah Ketanggungan Kabupaten Brebes akan menjadi sekolah Sirkular, yaitu sekolah yang mampu mencapai zero waste dan menerapkan prinsip Ekonomi Sirkular (Circular Economy) yang disebut dengan 6R (Rethink, Refuse, Reduce, Reuse, Repair, dan Recycle) dalam pengelolaan sekolahnya.
“ Kegiatan tersebut diwujudkan dengan kegiatan pertukangan, elektronik dan robotik, menjahit, memasak, menanam (hidroponik), pemilahan limbah (organik basah, organik kering, an organik, botol palstik, gelas plastik) dan manajemen bisnis,” imbuhnya.
Sementara itu, kepala Dinas LHPS Kabupaten Brebes La Ode Vindar Aris Nugroho mengapresiasi atas prestasi yang telah diraih oleh Kepala SD Muhammadiyah Ketanggungan yang telah mendapatkan penghargaan Indonesian Green Principal Award 2022.
“ Program yang beliau sampaikan adalah upaya menyukseskan program pemerintah yang berkaitan dengan masalah lingkungan hidup dan pengelolaan sampah. Sekolah ini adalah sekolah pertama yang menghadap kepada saya secara langsung, kami sebagai pemerintah sangat mendukung dan berterima kasih atas dedikasinya dalam mewujudkan sekolah sirkular,” paparnya.
Pada momen tersebut juga bertemu dengan Kyai Pohon atau H. Uceng, gelar seorang kyai yang bernama asli KH. Saeful Rohman dari Pondok Pesantren Ta’allamul Huda dari Desa Ganggawang Kecamatan Salem. Beliau mendedikasikan hidupnya untuk kemaslahatan lingkungan hidup, karena suka menanam pohon dan pengelolaan sampah. Dalam satu forum itu juga ada tamu dari MountRash Avatar Indonesia Titi Nuraini selaku Partnership Director, sekaligus sebagai sekretaris Sekolah Sampah Nusantara. Beliau mempresentasikan tentang kondisi lingkungan hidup dan pengelolaan sampah, serta menawarkan solusi penanganan dengan diadakannya Digitalisasi Sampah. Jadi sampah bisa menghasilkan rupiah dengan disetorkan melalui aplikasi, sehingga uang akan masuk ke rekening yang bersangkutan.
Langkah selanjutnya, Kepala SD Muhammadiyah Ketanggungan dan tim survey ke beberapa tempat untuk menimba ilmu tentang budidaya tanaman Hidroponik, yang pertama ke Kartini Hidroponik yang beralamat di Kelurahan Saditan Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes. Kegiatannya belajar proses penanaman hidroponik sayur selada, daun kalekerli, dan budidaya tanaman anggur. Kemudian mengunjungi Ova Farm yang berada di desa Balamoa Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal belajar tentang budidaya sayur selada dan buah melon hidroponik.
Sekolah adalah wahana yang paling tepat untuk mewujudkan Circular Economy melalui pendidikan dasar, yang menumbuhkembangkan kepedulian Peserta Didik dan warga sekolah terhadap kelestarian lingkungan hidup dan pengelolaaan sampah melalui kegiatan pembiasaan diri sehari-hari.
Penerapan ekonomi sirkular di SD Muhammadiyah Ketanggungan dimulai dari Kepala Sekolah, disampaikan kepada para guru dan karyawan, disampaikan kepada Economy Circular Ambasador dari perwakilan peserta didik, disampaikan lagi kepada semua peserta didik, hingga ke seluruh warga sekolah. Dari warga sekolah disampaikan ke rumahnya masing-masing, disampaikan kepada anggota keluarga. Hingga membentuk komunitas yang kemudian berimbas ke lingkungan sekitar dan masyarakat secara luas. Gayung bersambut antara sekolah dengan pemerintah daerah Kabupaten Brebes. Bersinergi dengan semua stake holder. Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar dan sukses dalam memberi sumbangsih terhadap kelestarian lingkungan hidup dan keselamatan bumi ini sebagai warisan bagi anak cucu kita ke depan.