BIMA, MENARA62.C0M– Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher Parasong mengapresiasi kerja MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) yang langsung bergerak cepat setelah kejadian banjir yang melanda Kota Bima Nusa Tenggara Barat. Puluhan relawan MDMC segera melakukan operasi pembersihan di PKU Muhammadiyah Bima.
Hanya butuh waktu empat hari setelah banjir, PKU Muhammadiyah beroperasi kembali pada hari Rabu (28/12/2016). Ali Taher Parasong yang datang dan melihat langsung kondisi PKU Muhammadiyah Bima mengungkapkan kebanggaannya pada warga Muhammadiyah.
“Saya ikut bangga karena Muhammadiyah telah ikut mempercepat upaya pemulihan pasca bencana banjir dan PKU Muhammadiyah Bima ini menjadi bukti kerja cepat kawan-kawan Muhammadiyah,” ujarnya di Bima, Sabtu (31/12/2016).
Kota Bima dilanda banjir hebat pada hari Rabu (21/12/2016) disusul banjir yang lebih besar pada hari Jumat (23/12/2016). Terdapat 105.758 jiwa menjadi korban, yang berada di lima Kecamatan (33 Kelurahan) dan 104.378 orang terpaksa mengungsi ke tempat-tempat yang aman. Saat ini sejumlah warga yang mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.
Dalam kunjungannya, Ali Taher Pasong didampingi pengurus Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah (MDMC–Muhammadiyah Disaster Management Center), Naibul Umam yang menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Ketua Komisi VIII DPR RI.
“Kami berterima kasih kepada Bapak Ali Taher yang telah menjadwalkan kunjungan ke PKU Muhammadiyah Bima dan berinteraksi langsung dengan para pasien yang tengah di rawat di sini. Kehadiran Pak Ali Taher ini menambah semangat relawan Muhammadiyah dalam menjalankan kerja-kerja kemanusiaan,” ujarnya.
Puluhan relawan Muhammadiyah selama empat hari berturut turut bahu membahu bersama karyawan, perawat dan dokter membersihkan semua area di rumah sakit. “Prioritas kami layanan IGD segera berfungsi dan ruang rawat inap di lantai dua bisa dipergunakan,” ujar dr. H. Muhammad Ali, Sp.PD, Direktur PKU Muhammadiyah Bima.
Walaupun sudah beroperasi kembali, namun beberapa sarana dan prasarana rumah sakit belum dapat difungsikan. “Saat ini kami sedang melakukan perbaikan instalasi jaringan listrik dan mesin pembangkit listrik cadangan karena sebagian besar rusak sehingga perlu diperiksa serta dikembalikan fungsinya seperti sedia kala,” ujar Muhammad Ali yang memperkirakan kerugian rumah sakit mencapai miliaran Rupiah.
Menanggapi hal tersebut, Ali Taher menyarankan agar seluruh penghitungan kerusakan dan kerugian disampaikan kepada Pemerintah, dalam hal ini melalui BNPB dan Kementerian Kesehatan RI agar segera mendapat penanganan.
“Kami tentu akan mengawal proses pemulihan kembali semua sarana dan prasarana umum termasuk PKU Muhammadiyah ini karena ini sangat penting dan menyangkut kebutuhan masyarakat secara luas,” jelas Ali Taher Parasong.