TUNTANG, MENARA62.COM — Generasi NU Harusnya Dekat Dengan Literasi. Pengasuh Pondok Pesantren Wali (Wakaf Literasi Islam Indonesia) di Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, KH Anis Maftuhin mengajak generasi muda Nahdlatul Ulama (NU), untuk mencintai dan dekat dengan literasi. Mereka, harus menjadi penggerak kemajuan ilmu bagi kemajuan dan peradaban di Indonesia.
Kemajuan ilmu ini, menurut Anis, perlu dijadikan dasar dari semua gerakan NU dalam melihat sesuatu. Intinya, gerakan NU itu konteksnya adalah ilmu. Itu sebabnya, ke depan, NU harus menjadikan ilmu sebagai sumber inspirasi dan sumber gerakan.
“Ilmu agama, itu sangat luas. Artinya untuk menginspirasi kehidupan, ilmu agama itu banyak sekali yang bisa dijadikan acuan. Apalagi, Islam itu memiliki sumber literasi yang sangat luas,” ujarnya.
Lebih lanjut, KH Anis mengatakan, Al Quran, hadis, dan tafsir itu, kalau digali secara lebih dalam, banyak sekali inspirasi yang bisa diambil untuk kehidupan manusia.
Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) MWC NU Kecamatan Tuntang ini juga mengingatkan, ulama Islam lebih dari seribu tahun lalu sudah menulis kitab dari berbagai disiplin ilmu. Itulah yang menjadi kekayaan literasi Islam hingga saat ini.
“Menggelorakan literasi Islam ini, menjadi catatan penting bagi kebangkitan NU memasuki abad kedua,” ujarnya dalam bincang ringan terkait peringatan seabad NU.
 di Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, KH Anis Maftuhin mengajak generasi muda Nahdlatul Ulama (NU), untuk mencintai dan dekat dengan literasi. Mereka, harus menjadi penggerak kemajuan ilmu bagi kemajuan dan peradaban di Indonesia.){kind=link}