SOLO, MENARA62.COM-Takmir Masjid Kottabarat Solo menyelenggarakan salat Idulfitri 1442 H dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, Kamis (13/5/2021). Bertindak sebagai imam dan khatib adalah Kiai Marpuji Ali, ketua takmir Masjid Kottabarat yang juga menjabat sebagai bendahara Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Di awal khutbahnya, Kiai Marpuji mengajak kepada jemaah untuk meningkatkan kualitas ketakwaan, seperti tersirat dalam Al Quran surat Al A’raf ayat 96. “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan,” ungkapnya.
Selanjutnya, Kiai Marpuji menyoroti masih banyaknya ketidakadilan yang terjadi di negara Indonesia. “Kita semua tentu prihatin dengan suasana kehidupan di negeri yang sama-sama kita cintai ini, di mana perilaku-perilaku ketidakadilan masih sering dipertontonkan oleh para elit pemegang otoritas kebijakan,” ungkapnya.
Ia menyerukan kepada seluruh jemaah dan penyelenggara negara untuk mengimplementasikan nilai-nilai puasa, terutama berlaku adil dan menegakkan keadilan, karena keadilan akan mendekatkan kepada kebaikan.
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, membuatmu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” tegasnya saat membacakan Al Quran surat Al Maidah ayat 8.
Sementara itu, Agus Supardi, panitia salat Idulfitri menyampaikan bahwa penyelenggaraan salat Idulfitri di Masjid Kottabarat Solo menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat. Di depan pintu gerbang masjid dipasang pengumuman bahwa para jemaah diwajibkan menerapkan 5 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
“Panitia sudah menyiapkan dengan matang sarana prasarana, dari mulai alat pengukur suhu tubuh, sarana cuci tangan, masker, kantong plastik untuk wadah sandal atau sepatu, dan terutama petugas yang mengarahkan para jemaah untuk menaati protokol kesehatan,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa antusiasme jemaah sangat tinggi untuk melepas kerinduan melaksanakan salat Idulfitri di Masjid Kottabarat, karena tahun kemarin salat Idulfitri ditiadakan. “Dalam kondisi normal, biasanya takmir menyelenggarakan salat Idulfitri di lapangan Kottabarat, tahun ini kami selenggarakan di masjid dengan protokol kesehatan,” imbuhnya.
“Karena antusiasme jemaah dan penerapan protokol kesehatan menjaga jarak shaf salat, jemaah perempuan tampak meluber sampai ke jalan dan hall SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Solo,” pungkasnya.