BANTUL, MENARA62.COM — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 047 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) merintis desa wisata buah lokal di Dusun Ngenep, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dusun Ngenep memiliki potensi alam yang subur untuk pertanian dan perkebunan.
Demikian diungkapkan Ahmad Ma’ruf, Dosen Prodi Ekonomi UMY yang membimbing mahasiswa KKN 047 UMY kepada wartawan di Bantul, Ahad (9/2/2020). Mahasiswa KKN 047 UMY dan warga telah melakukan kerjabakti penanaman bibit alpukat di beberapa lokasi strategis, Januari 2020 lalu.
Lebih lanjut menjelaskan, pengembangan desa wisata dengan buah lokal ini diilhami banyaknya wisatawan ke desa-desa wisata di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. “Kedatangan wisatawan dari berbagai desa wisata berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan warga lokal,” kata Ma’ruf.
Dusun Ngenep, kata Ma’ruf, memiliki potensi alam yang subur untuk pertanian dan perkebunan. Secara geografis berkontur teras siring menjadikan view dusun ini sangat menarik. Terlebih lagi, lokasi dusun ini relatif dekat dengan destinasi wisata yang sudah populer yaitu Hutan Pinus di Kecamatan Dlingo.
Langkah awal, kata Ma’ruf, mahasiswa dan warga melakukan pemetaan potensi dan perencanaan partisipatif dalam bentuk penyusunan masterplan desa wisata berbasis buah lokal. Pada forum warga, disepakati jenis buah lokal yang dikembangkan adalah alpukat. Mahasiswa dan warga merancang untuk membuat kebun alpukat yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Untuk mewujudkan rencana tersebut, pihak UMY melalui program pemberdayaan masyarakat memberikan bantuan bibit pohon alpukat sebanyak 375 batang. “Diharapkan warga Dusun Ngenep tergerak menanam berbagai jenis alpukat. Sehingga lima tahun ke depan, dusun ini akan menjadi icon desa wisata buah lokal di Kecamatan Dlingo,” harap Ma’ruf.