26.7 C
Jakarta

Kompetisi Basoeki Abdullah Art Award 2019 Diikuti 263 Judul Karya Perupa

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Sebanyak 263 judul karya dari 219 perupa muda ambil bagian dalam gelaran kompetisi Basoeki Abdullah Art Award ke-3 (BAAA#3). Karya lukis yang dikumpulkan kurun April hingga Agustus 2019 tersebut mengisi hampir di semua lini sub kurasi.

“Kompetisi ini berhasil mengundang berbagai seniman muda dari berbagai daerah untuk menampilkan karyanya dalam wadah yang sama yakni BAAA#3,” kata Kepala Sub Direktorat Kebudayaan, Susiyanti dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta, Selasa, (24/9/2019)>

Kompetisi BAAA#3 tersebut digelar untuk merangsang perupa muda agar belajar dari sosok Sang Maestro lukis, Basoeki Abdullah. Dimana Basoeki Abdullah telah berperan besar mengharumkan bangsa Indonesia melalui karya-karya seni lukisnya.

Senada dengan Susiyanti, Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Mikke Susanto, sekaligus juri BAA#3 mengungkapkan, gelaran ini bertujuan agar anak muda Indonesia bisa belajar dari Basoeki Abdullah. Basoeki yang dikenal sebagai maestro pelukis realis dan naturalis ini dikenal sebagai sosok yang penuh dengan pelajaran, cerita, dan kisah yang menarik serta inspiratif saat berkarya.

“Event ini bertujuan untuk menggerakkan anak-anak muda Indonesia belajar ke sang maestro,” ujar Mikke.

BAAA#3 mengangkat tema Re-Mitologisasi dengan pertimbangan mitos memiliki peran penting dalam kehidypan manusia. Tidak hanya dianggap atau diartikulasi sebagai sebuah kepercayaan khayali yang menyandera hidup manusia. Mitos tidak sekedar berfungsi sebagai impian dan fantasi. Mitos secara nyata telah dianggap mewakili sejarah pemikiran.

“Seperti halnya agama, mitos butuh kepercayaan peniuh untuk menghidupkan berbagai hal diantara kita,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, Basoeki adalah seniman yang piawai dalam mitos. Ia bahkan telah melakukan modernisasi mitologi ke dalam konsep beautifikasi.

“Misal Nyi Roro Kidul, Mahabharata. Piawai modernisasi sosok figur, merasa lebih dekat tidak seperti wayang. Berbeda betul,” terangnya.

Sementara itu Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid menyebutkan bahwa Basoeki Abdullah Art Award telah memberikan ruang kepada peserta seniman muda dari berbagai daerah di Indonesia, ditengah minimnya kompetisi serupa bagi generasi muda. Bakat dan ide kreatif mereka telah diuji melalui proses kreatif dalam sebuah kompetisi yang mempunyai tingkat daya saing serta daya tahan yang lebih beragam.

Maeva Salmah, Kepala Museum Basoeki Abdullah menjelaskan kompetisi ini merupakan wadah penyebaran informasi yang dilaksanakan oleh Museum Basoeki Abdullah untuk menempatkan Basoeki Abdullah tetap menjadi sumber inspirasi bagi para pelukis Indonesia. Terutama tema-tema yang diusung pelukis Basoeki Abdullah yang tak pernah lekang oleh waktu untuk dikerjakan dengan berbagai perkembangannya.

Kompetisi BAAA itu sendiri mampu menaikkan jumlah pengunjung museum hingga 60 persen pada 2018 dari 10 ribu menjadi 16 ribu pengunjung.

Dari 263 karya judul lukisan tersebut, tim juri memilih  40 karya yang masuk nominasi. Puluhan karya tersebut selanjutnya akan dipajang di dalam Museum Basoeki Abdullah, yang nantinya akan dipilih lima karya terbaik versi juri.

Tim juri terdiri dari Pengamat Seni dan Pendidik di UPH, Amir Sidharta, Kurator Seni dan Guru Besar UNESA Surabaya, Djuli Djatiprambudi, Ketua Dewan Kesenian Jakarta, Irawan Karseno, Kurator dan Staf Pengajar ISI Yogyakarta, Mikke Susanto dan Kurator serta Dosen FSRD ITB, Rikrik Kusmara.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!