32.1 C
Jakarta

Komunitas Senam Sehat Tekan Angka Hipertensi

Baca Juga:

MAGELANG, MENARA62.COM — Keberadaan komunitas senam di Desa Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah memberikan pencerahan bagi anggotanya. Terutama mereka yang rutin mengikuti kegiatan senam yang diinsiasi dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang, sejak bulan Agustus 2017.

Dosen yang memprakarsai Ns. Rohmayanti, M.Kep., sebagai Ketua dan Ns. Margono, M.Kep., sebagai anggota serta didukung empat mahasiswa. Kegiatan ini dituangkan
dalam pengabdian masyarakat berjudul Program Kemitraan Universitas (PKU) Komunitas Senam Sehat. “Ini merupakan salah satu PKU yang didanai UM Magelang tahun 2017,” kata Rohmayanti di Magelang, Selasa (7/11/2017).

Dijelaskan Rohma, Desa Bener merupakan salah satu desa di Kabupaten Purworejo yang memiliki seluas wilayah 356 hektare dengan kondisi geografis berupa perbukitan. Desa Bener memiliki enam Rukun Warga (RW) dan salah satunya, RW 05 yang terdiri dari tiga Rukun Tetanggal (RT) dengan jumlah penduduk sebanyak 867 jiwa.

“Data primer dari Puskesmas didapatkan hasil bahwa mayoritas penduduk terdeteksi mengalami hipertensi dan beberapa penyakit degeneratif lainnya yaitu diabetes mellitus dan stroke. Informasi terkait penyakit, perawatan dan pencegahannya masih minim. Jika ada warga yang sakit, pertolongan pertama langsung ke bidan setempat. Beberapa warga di antaranya memanfatkan Puskesmas dan Rumah Sakit jika sudah dirasa parah,” kata Rohma.

Lebih lanjut Rohma mengatakan pelaksanaan pengabdian itu dilakukan dalam beberapa kegiatan. Di antaranya, senam sehat, pelatihan pengukuran tekanan darah dan nadi, informasi tentang penyakit degeneratif, serta praktek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Pelaksanaan senam sehat atau aerobic dilakukan secara bertahap yakni dengan model low impact dalam minggu pertama. Selanjutnya, pada minggu kedua dilaksanakan dengan model high impact dengan zumba.

Rohma menambahkan, sebelum pelaksanaan senam seluruh peserta di cek tekanan darah dan nadi terlebih dahulu. Jika kondisinya memungkinkan, kata Rohma, mereka baru boleh ikut senam. Peserta juga mendapat pelatihan pengukuran tekanan darah, nadi serta penggunaan tes gula darah sehingga bisa melakukannya sendiri.

Mereka juga mendapatkan informasi tentang penyakit degeneratif dan pencegahannya yang disampaikan oleh Ns. Margono M.Kep. Informasi tentang penyakit degeneratif Hipertensi dan Penyakit Jantung, Stroke sekaligus pelaksanaan kegiatan pemberian pelatihan keterampilan terapi komplementer untuk mengatasinya juga diperoleh warga. Ada juga kegiatan yang ditujukan untuk anak-anak yakni informasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), antara lain cara mencuci tangan dan gosok gigi yang benar.

Ketika dilakukan monitoring dan evaluasi, Rohma mendapatkan progress yang menggembirakan terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. ”Beberapa peserta senam menyampaikan mereka menjadi lebih bugar setelah rutin melakukan senam. Selain itu mereka sudah bisa melakukan mengecekan tensi dan darah sendiri,” kata Rohma.

Para peserta juga mendapatkan informasi tentang Diabetes Mellitus. Pada awal kegiatan melalui pretest sebanyak 50% peserta belum memahami tentang penyakit degeneratif tersebut. “Setelah kegiatan terjadi peningkatan pengetahuan sebanyak 95%,” kata Rohma.

Kegiatan ini, lanjut Rohma, bertujuan untuk tindakan preventif mencegah terjadinya penyakit degeneratif melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan pemberian ketrampilan kesehatan pada kader kesehatan. Pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat ini dilaksanakan dengan metode Adactive Collaboration Management (ACM) yakni melalui pendekatan komunikasi masyarakat dalam menemukan dan mengenali permasalahannya. “Setelah mengetahui masalahnya, kami lalu mempelajari permasalahan kemudian menentukan solusinya,” kata Rohma.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!