SOLO, MENARA62.COM – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah bidang Konsolidasi Organisasi dan Kaderisasi Drs. H. A. Dahlan Rais, M.Hum mengapresiasi peluncuran murattal Al-Quran lagu Nahawand. Kegiatan yang berlangsung di gedung Dakwah Balai Muhammadiyah Kota Surakarta, dihadiri Ketua Majelis Dikdasmen Drs. H. Tridjono bersama jajarannya, 44 kepala sekolah, 63 guru Ismuba SD, 33 SMP/MTs, 25 SMA/MA, SMK, perwakilan 16 pelajar, PCM dan sejumlah tamu undangan.
Dalam sambutannya, Dahlan mengatakan peluncuran murattal Al Qur’an lagu Nahawand merupakan sebuah langkah maju dan sangat positif. Ia menilai bagaimana pembelajaran al Qur’an itu kemudian memperoleh bentuknya dan ini akan memberikan dampak yang positif.
“Tidak hanya sekedar membaca, tetapi kemudian ada nilai seninya, nilai keindahannya,” ucapnya di sela Closing Pelatihan Tahsin Tilawah (PTT) gelombang 1 dan peluncuran lagu Murattal Perguruan Muhammadiyah yang didukung LTQ an Nashru Panularan Kota Surakarta pimpinan ustaz A.M. Husni Tamrin, SIQ., M.SI, Kamis (31/1/2019).
Drs. H. Tridjono, mengatakan apa yang dinginkan orang tua ketika memasuki Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Salah satunya adalah salatnya tertib tanpa dioyak-oyak atau diingatkan dan mampu membaca Al Qur’an dengan baik dan benar sesuai tajwid atau mujawwad.
“Dalam rangka mensikapi keinginan masyarakat, maka SDM kita utamakan, kita coba, kita proses, kegiatan pelatihan tahsin tilawah sebanyak 40 kali walaupun hari libur tetap masuk, tugas guru mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, di balik siswa yang hebat terdapat guru yang hebat juga,” ucap Tridjono.
Sementara itu, Ketua PDM Surakarta Drs KH Subari mengatakan menyambut baik ide dan gagasan ini, untuk mempunyai satu warna.
“Muhammadiyah awal pergerakannya berupaya membumikan, mengkaji Al Qur’an dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, maka memperbaguskan suara dalam membaca Al-Quran perlu dengan suara yang indah dan merdu, lebih-lebih Al-Qur’an, akan lebih menyentuh dan menambah kekhusyukan hati serta menarik perhatian untuk didengar, sehingga pesan-pesannya lebih mudah diterima. Di antara nada dan irama (naghamât) yang sangat populer yaitu Bayati, Shaba, Sikah, Jiharkah, Hijaz, Rost dan Nahawand,” katanya.
Ia mengutip sebuah hadist Rosulullah yang diriwayatkan oleh HR Ahmad yakni “Hiasilah Al-Quran dengan suara kalian.
ISMUBA kepanjangan dari Al Islam, Kemuhammdiyahan dan Bahasa Arab menurutnya sudah dipertimbangkan dari segi bahasa Arab.
Ditambahkan, Sekretaris panitia PTT yang juga Waka Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta , Jatmiko berharap program ini menjadi pusat keunggulan, keunikan dan kebermajuan yang muaranya pelajar Muhammadiyah berdaya di era industri 4.0. Akan semakin gemar 5 M (membaca, menterjemahkan, memahami, mengamalkan dan mesyiarkan) khususnya umat Islam dan warga Muhammadiyah.
“Semoga lagu nahawand menjadi primadona, sesuai standar tajwid, tadi acara di awali menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Sang Surya, penyerahan syahadah PTT, ulasan general study lagu nahawand, dan pencerahan internalisasi gerakan Muhammadiyah,” ujarnya.
Tampak hadir di antaranya Majelis Pembina Kesehatan Umum dan Pelayanan Sosial (MPKU dan PS) Mas Ahmad Dimyati, BA, Drs. H. Muqorrobin, Drs. H. Noor Hadi Thohir, Drs. H. Supraptono, M.Pd, Abdul Hakam Faruq, S.HI., M.Ag, Tenang Pranata, S.Pd., M.Pd, Drs. H.Yatimun serta Drs H Ichwan Dardiri.