JAKARTA, MENARA62.COM — Peristiwa konyol yang kerap menimpa negeri ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat biasa. Para seniman dalam hal ini tidak hanya merasakan tetapi prihatin sekaligus membuat lelucon dalam karyanya dalam menanggapi peristiwa-peristiwa yang kerap menimpa negeri ini. Peristiwa yang sangat sering terjadi adalah terjadinya tindak korupsi di berbagai tempat dan jabatan. Hal seperti ini menjadi bahan lelucon yang kemudian dipentaskan oleh beberapa seniman lewat Kayan Production & Communications seperti Butet Kartarajasa, Sujiwo Tejo, dan beberapa seniman lainnya.
Lelucon koruptor ini dipentaskan di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia West Mall, Jakarta pada Sabtu (10/2/2018). Naskah yang dibacakan oleh beberapa seniman seperti Sujiwo, dan lainnya merupakan naskah yang diambil dari salah satu karya Agus Noor berjudul Romantisme dan Kegilaan Agus Noor.
Pada pentas ini dihadirkan beberapa tokoh dan peristiwa lewat beberapa dialog dan monolog yang benar-benar menggambarkan dan menyatir peristiwa-peristiwa di negeri ini, khususnya koruptor. Butet yang berperan sebagai hakim menyidang seekor anjing yang disebut sebagai saksi mata dalam sebuah kasus korupsi yang terjadi baru-baru ini. Hal-hal satir kerap disematkan dalam monolog-monolog antara hakim dan beberapa saksi yang juga diperankan oleh Butet. Dihadirkan juga simbolis kelucuan peristiwa yang baru-baru terjadi, seperti tiang listrik dan empat lampu di atasnya.
Agus Noor sebagai penulis juga membaca beberapa puisinya pada pentas ini bersama Fika sebelum pentas berakhir. Dan Sujiwo Tejo dengan lengking biola dan saksofonnya menjadi penutup pentas yang penuh canda tawa itu. Pada pentas itu, juga dihibur oleh dua komedian, yaitu Akbar cs yang membuat perut penonton terkocok oleh lelucon mereka berdua.