JAKARTA, menara62.com – Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana PP ‘Aisyiyah menyelenggarakan Training of Trainers (TOT) bagi pengurus LLHPB Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dan pengurus LLHPB tingkat wilayah seluruh Indonesia pada tanggal 27-29 Januari 2017.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menguatkan pemahaman dalam bidang penanggulangan bencana serta menjaring dan menghimpun kekuatan strategis, baik internal maupun eksternal organisasi. Adapun tema utamanya adalah “Pengembangan Kapasitas Pengurus dalam Pengelolaan Bencana”.
Kegiatan pelatihan dibuka oleh Ketua PP Aisyiyah Koordinator Bidang Pendidikan dan LLHPB, Prof. Dr. Hj. Masyitoh Chusnan, M.Ag., di Pusat Pelatihan Pendidikan Nasional – LPMP DKI Jakarta pada hari Jumat, 27 Januari 2017 pukul 16.00 WIB.
Prof. Dr. Masyitoh Chusnan, M.Pd. dalam sambutannya mendorong peserta agar memiliki tiga semangat pencerahan, yaitu tanwirun qolbi (pencerahan hati), tanwirun fikri (pencerahan akal), dan tanwirun ‘amal (pencerahan amal). Selain Ibu Prof. Dr. Masyitoh Chusnan, M.Pd., ikut menyambut pula Ibu Dra. Nurni Akma yang menyampaikan lima hal yang harus diperhatikan terkait bencana, yaitu ada dalam S Al Baqarah 155-157. Lebih lanjut Ibu Dra. Nurni Akma menjelaskan bahwa LLHPB merupakan hasil Muktamar ke-47 di Makasar sehingga ‘Aisyiyah diharapkan pada abad kedua lebih luas jangkauannya, terutama dalam penanggulangan bencana yang sistematis sehingga risiko bencana bisa dikurangi, baik dalam hal pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana.
Pengurus LLHPB bisa berperan aktif dalam tugas-tugas kemanusiaan, harus menguasai ilmunya, dan harus mengetahui cara penanganan yang baik dan besar sesuai dengan piagam kemanusiaan dan standar respon minimal. Oleh karena itu, TOT ini memberikan ilmu-ilmu terkait kebencanaan tersebut.
Perempuan sebagai salah satu kelompok yang rentan, juga sekaligus memiliki potensi yang bagus dalam pengelolaan bencana menjadi concern ‘Aisyiyah untuk mendorong kesiapsiagaan pra-bencana dan melakukan respon cepat pada saat tanggap darurat. Pemahaman terhadap fiqih bencana yang telah dirumuskan oleh LPB PP Muhammadiyah dan action untuk pengelolaan bencana merupakan output dalam pelatihan ini.
Peserta pelatihan terdiri dari perwakilan 27 provinsi. Kehadiran mereka sangat mengagumkan karena hal ini menunjukkan bahwa respon dari wilayah dalam penanggulangan bencana ternyata sangat besar. Banyaknya kejadian bencana yang selalu melanda belahan daerah di Indonesia yang terjadi silih berganti, mulai dari banjir bandang, gempa bumi, bencana asap yang umumnya melanda daerah Sumatera dan Kalimantan, tsunami yang dahsyat seperti kejadian di Aceh, dan berbagai bentuk-bentuk bencana lainnya menjadikan Aisyiyah harus menyiapkan kesiagaan melalui pengembangan kapasitas pengurus. Selain respon terhadap kejadian bencana, upaya-upaya untuk pengurangan risiko juga diberikan dalam training yang akan berlangsung selama tiga hari ini.
Prof. Dr. Hj. Masyitoh Chusnan, M.Ag