PURWOREJO, MENARA62.COM – Bekatul yang selama ini kita kenal sebagai hasil samping pertanian yang belum termanfaatkan secara optimal, ternyata oleh tim KKN PMM Kemendikbudristek Universitas Muhammadiyah Purworejo dan Universitas Ma’arif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen di Desa Tersidilor, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo berhasil mengolah bekatul menjadi berbagai jenis olahan pangan yang berpotensi sebagai pangan fungsional.
KKN PMM Kemendikbudristek dari Universitas Muhammadiyah Purworejo dari program studi Peternakan, Pendidikan Ekonomi dan Teknologi Informasi serta Program studi Peternakan Universitas Maarif Nahdlatul Ulama Kebumen mengadakan workshop yang bertema Pengolahan Pangan Fungsional dari Bekatul di Desa Tersidilor, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo.
Di Tersidilor, sawah dominan ditanami tanaman padi tiap tahunnya. Oleh karena itu, sisa penggilingan padi baik berupa dedak maupun bekatul keberadaan di desa ini keberadaannya melimpah, mudah didapat dan harganya murah.
Sri Saptaningsih, S.Apt selaku Penggerak PKH Kecamatan Pituruh menyampaikan bahwa harapannya kegiatan ini nantinya dapat menjadi sebagai usaha bersama penerima program PKH sebagai kegiatan pemberdayaan yang dapat mendorong aktivitas ekonomi.
Selain itu, Dr. Jeki Wibawanti selaku narasumber menyampaikan bahwa bekatul merupakan salah satu produk sampingan dari penggilingan beras dari lapisan luar beras yang memilki tekstur lebih lembut bila dibandingkan dengan dedak karena hasil proses penyosohan kedua.
“Bekatul mengandung berbagai komponen bioaktif dan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan, termasuk kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan. Bekatul kaya akan serat, di mana serat dibutuhkan oleh tubuh terutama di saluran pencernaan yang dapat membantu mengoptimalkan kerja bakteri asam laktat. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko berbagai penyakit.
Bekatul oleh masyarakat yang biasanya digunakan untuk pakan ternak. Akan tetapi, oleh tim KKN PMM Desa Tersidilor berhasil mengolah berbagai olahan makanan seperti kukis bekatul, akar kelapa, dan kue kering dengan penambahan bekatul. Di mana hasil olahan ini menjadi salah satu usaha unit Bumdes Lumbung Rejeki. Rasa olahan makanan yang ditambahkan dengan bekatul juga enak tidak kalah dengan produk kue-kue yang ada dipasaran,” ungkap Jeki
Tim KKN PMM yang diketua oleh Dr. Jeki Wibawanti, M.Eng., M. Si dengan tim Lukman Fadhiliya, M.Pd dan mahasiswa UM Purworejo serta Efrilia Utami, M.Pt dengan mahasiswa UMNU Kebumen terus berinovasi dan mengembangkan makanan berbasis bekatul sebagai pangan fungsional yang bermanfaat meningkatkan kesehatan dengan harga yang terjangkau. (AMM)