JAKARTA – Ramadhan adalah anugerah Allah untuk umat Islam. Sebab Ramadhan bisa dijadikan sebagai tempat untuk menempa diri, berlatih agar kembali ke jati diri manusia atau kepada fitrahnya.
“Itulah kenapa ketika mengakhiri Ramadhan dan memasuki Syawal (disebut) kita kembali ke fitrah. Fitrah terbagi dua yakni basariah dan insaniah. Maknanya sama namun memiliki titik tekan yang berbeda. Basariah adalah unsur tanah pada diri manusia dan insaniah adalah unsur ruhaniyah,” ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin Shalat Zuhur saat shalat dzuhur berjamaah dengan jajarannya, ASN Kementerian Agama di Mushola At Tarbiyah Kemenag, dalam siaran persnya, Kamis (17/5).
Menag Lukman mengajak keluarga besar Kementerian Agama untuk meningkatkan kualitas puasa dari yang awam menjadi puasa khusus. Puasa awam sebatas menahan dari rasa haus, lapar, hubungan suami istri, dan hal membatalkan lainnya.
“Puasa khusus yaitu menahan seluruh indra, mata, telingga dan seluruh anggota tubuh (dari berbuat maksiat), selain juga menjalankan puasa layaknya puasa awam. Ada lagi puasa khusus diantara kumpulan puasa khusus, di mana seseorang mampu mengembalikan semua aspek kehidupannya kepada Tuhan,” kata Menag.
Menag juga mengajak semuanya bersyukur karena diberi kesempatan menikmati Ramadhan tahun ini.
“Mudah-mudahan Allah memberi kesempatan kita untuk menuntaskan Ramadhan tahun ini dan menikmati Ramadan di tahun-tahun yang akan datang,” kata Menag Lukman.
