JAKARTA, MENARA62.COM– Kementerian Agama mempunyai cara tersendiri dalam mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila di tengah-tengah masyarakat. Salah satunya melalui program Mengaji Indonesia.
“Program Mengaji Indonesia, yang merupakan akronim dari Mengasah Jati Diri Indonesia secara non formal, duduk lesehan dan dengan menghadirkan para tokoh agama dan akademisi yang berbicara soal keindonesiaan,” kata Menag Lukman Hakim saat menghadiri Pertemuan Penguatan Ideologi Pancasila di Gedung Watimpres Jakarta, seperti dikutip dari laman Kemenag.go.id, Selasa (17/04).
Pertemuan Menag bersama Anggota Watimpres dan mitra kerja tersebut membahas Diseminasi Informasi terkait Penguatan Ideologi Pancasila untuk Menanggulangi Konten Bermuatan SARA, Radikalisme, Hoax, Ujaran Kebencian termasuk Konten yang Melanggara UU ITE dan KUHP.
Tampak hadir dalam pertemuan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Sri Adiningsih, Agum Gumelar, Sidarto Danusubroto, Komisoner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Direktur Utama TVRI Helmi Yahya, perwakilan lembaga penyiaran swasta dan anggota Watimpres lainnya.
“Belum lama ini di UIN Sumut kami membahas Kita Berindonesia Kita Berbudaya. Pada hakikatnya gelaran Mengaji adalah mesosialisasikan Pancasila dengan kemasan yang berbeda,” ujar Menag.
Dalam kesempatan tersebut, Menag juga memaparkan pentingnya narasi tunggal Pancasila untuk disebarluaskan lewat sosial media. “Ini harapan-harapan yang saya ambil dari masyarakat itu sendiri dan tidak sedikit merasa resah bagiamana di sosial media kita bukan seperti berbangsa Indonesia,” ujarnya.
“Kita perlu memiliki konten berisi narasi nilai Pancasila yang bisa disebarluaskan melalui sosial media. Di sinilah diperlukan rumusan narasi tunggal Pancasila,” tandasnya.