25.5 C
Jakarta

Mengenal Kapolres Aceh Utara, Sosok Polisi yang Peduli Anak

Baca Juga:

ACEH UTARA, MENARA62.COM – Anak adalah titipan dari Allah SWT. Karena itu setiap anak harus dirawat dan dididik sebaik mungkin agar kelak berguna bagi agama, nusa dan bangsa.

Prinsip itulah yang mendasari cara berpikir Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin, SIK. Lulusan AKPOL angkatan 1998 tersebut begitu peduli dengan anak-anak.

Makanya setiap ada kasus yang melibatkan anak-anak, terlebih jika anak menjadi korban, maka Rizkian, demikian ia biasa disapa, langsung cepat respon. Baik menangkap pelaku maupun langkah-langkah lainnya. Semua dilakukan sebagai bagian dari kepedulian Rizkian terhadap anak-anak.

BACA JUGA:

Rizkian memang baru 10 bulan menjabat sebagai Kapolres Aceh Utara. Tetapi sebelumnya pria tersebut pernah menjabat debagai Kapolres di Aceh Singkil.

“Anak itu adalah titipan dari Allah SWT yang harus kita rawat, kita didik sehingga kelak bisa berguna bagi Agama dan menjadi penerus Bangsa. Oleh karenanya mereka harus kita lindungi, terutama anak-anak yatim. Kita harus peduli dengan anak yatim,” kata suami dari Ny. Sylvia Sativa, dalam siaran persnya, Senin (28/1/2019).

Rizkian lantas mengutip sabda Rosululloh SAW terkait anak-anak yatim. Dalam satu hadistnya, Rosul Muhammad mengatakan bahwa siapa yang mencintai anak yatim berarti mencintaiku dan bersama dalam surga.

Respon cepat Sang Kapolres Aceh Utara terhadap kasus anak dan kepeduliannya terhadap anak yatim mendapatkan apresiasi dari Komisi Nasional Perlindungan Anak. Rencananya, penghargaan akan diberikan langsung oleh Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait dalam waktu dekat ini.

Rizkian sendiri mengaku tidak pernah berpikir akan mendapatkan apresiasi dari Komnas Perlindungan Anak. Sebab melindungi anak-anak baginya adalah bagian penting dari tugas kesehariannya sebagai polisi.

Selain penuh perhatian pada anak-anak, Kapolres yang satu ini juga dikenal sangat dekat dengan masyarakat. Dalam setiap program, Rizkian tak segan untuk melibatkan masyarakat sebagai mitra kerjanya.

Menurutnya menggandeng masyarakat sangatlah penting, karena akan meringankan tugas sebagai aparat kepolisian.

“Bila kita bisa dekat dengan masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, saat terjadi sesuatu di lingkungan  maka masyarakat tidak segan untuk memberitahukan ke polisi. Baik itu kejadian tindak pidana maupun gangguan Kamtibmas lainnya,” tukasnya.

Salah satu bukti bahwa ia menggandeng masyarakat adalah mengikutsertakan masyarakat dalam evaluasi kinerja Polres Aceh Utara. Kegiatan yang rencananya digelar pada 10 Februari 2019 tersebut bakal dihadiri sekitar 6000 peserta dari berbagai komponen masyarakat termasuk tokoh agama, tokoh pemuda, pengusaha dan lainnya.

“Melibatkan masyarakat luas dari berbagai elemen adalah upaya kami untuk mendapatkan penilaian atas kinerja polisi yang sifatnya lebih fair, terbuka dan apa adanya. Kami senang, karena itu tentu sangat penting untuk memperbaiki kinerja kami sebagai pelayan masyarakat,” tutup Kapolres.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!