BOGOR, MENARA62.COM– Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP), Kota Bogor, Jawa Barat tingkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Sehingga sekolah tersebut bisa melahirkan lulusan terbaik yang dapat memajukan pertanian Indonesia.
“Saya baru tahu apa STPP Bogor, bahkan ternyata ada tiga menteri pertanian lulusan sekolah ini,” kata Amran seperti dikutip Antara, Jumat (2/6/2017).
Begitu tahu ada STPP Bogor, Amran mengaku memutuskan untuk mengunjungi kampus tersebut untuk bertemu langsung serta memotivasi para mahasiswa agar menjadi lulusan yang dapat mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
Ia juga menyetujui pengajuan anggaran Rp4 miliar untuk membangun laboratorium STPP Bogor dan meminta menyegerakan proposal usulan.
“Tahun depan kita anggarkan, siapkan empat miliar, selesaikan sebentar proposalnya jangan lewat sampai sore,” kata Amran.
Amran mengatakan, sebagai negara agraris, sektor pangan menjadi krusial. Peran sumberdaya manusia menjadi penentu majunya partanian di Indonesia.
STPP diharapkan dapat melahirkan lulusan terbaik menjadi calon menteri yang memajukan pertanian Indonesia. Dukungan laboratorium dapat meningkatkan kualitas pendidikan di STPP tersebut.
“Masa depan negeri ini ada di STPP. Karena kita ini negara agraris,” imbuh Amran.
Menurut Amran, agar STPP melahirkan alumni tangguh, proses perekrutan mahasiswa baru dilakukan dengan cepat. Dan memprioritaskan calon-calon mahasiswa utusan daerah. Karena memilki jiwa yang tangguh dan kuat di lapangan.
“Anak kota pintar bagus, tetapi mereka kurang tangguh dibanding mereka yang dari desa, dan berasal dari keluarga miskin,” kata Amran.
Sebagai anak dari keluarga miskin, Amran mengakui kemiskinan menempa dirinya untuk bekerja keras dan tangguh menghadapi setiap rintangan. Untuk makan dan bersekolah, Amran harus menjual batu dan cabai di kampungnya.
“Saya pernah berdoa saya lahir dalam keadaan miskin, tapi jangan kubur saya dalam keadaan miskin,” jelas Mentan.
Amran memotivasi mahasiswa STPP dapat mengubah nasibnya dan nasib pertanian Indonesia, lewat kerja nyata, dan tangguh menghadapi rintangan.
“Seperti kata Obama, We Can”. Maka kitapun juga bisa,” tutup Amran.