29.2 C
Jakarta

Metode Small Group Discussion Terbukti Mampu Meningkatkan Hasil Belajar Siswa MI Ma’arif 2 Jatisari Terhadap Mapel Fikih

Baca Juga:

Oleh: Mutamimah, S. Pd.I )*

METODE pembelajaran yang monoton pada mata pelajaran fikih di MI Ma’arif 2, Kelurahan Jatisari, kecamatan/Kabupaten Kebumen Jawa Tengah, membuat peserta didik mudah bosan dan tidak tertarik saat pembelajaran berlangsung. Oleh sebab itu hasil belajar siswa masih kurang, ditunjukkan dengan persentase siswa yang nilainya di bawah KKM masih sangat tinggi.

Selain itu, siswa masih banyak yang ramai, tidak memperhatikan guru saat dijelaskan dan malas membaca buku. Hal ini terjadi karena banyak guru fiqih yang menggunakan metode ceramah saat mengajar fiqih, belum ada variasi, sehingga pelajaran yang harusnya dikuasai dengan baik oleh siswa menjadi kurang optimal.

Guru juga lebih fokus mengejar waktu mengingat harus mengajarkan materi yang cukup banyak tetapi dengan jam pengajaran yang disediakan cukup singkat. Akibatnya guru kurang memperdulikan peserta didiknya paham atau tidak, sehingga hal ini menjadikan peserta didik kurang tertarik mengikuti mata pelajaran Fikih.

Hal ini dapat diketahui dari nilai ulangan harian hanya 60% dari jumlah peserta didik yang mendapatkan nilai lebih dari 75 sebagai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan.

Selain itu, juga ditemukan aktifitas belajar peserta didik secara klasikal kurang maksimal yaitu 60% hal ini disebabkan karena peserta didik tidak merasa dilibatkan dalam kegiatan belajar mengajar.

Karena itu agar pembelajaran mata pelajaran fikih pada siswa kelas VI MI Ma’arif 2 Jatisari, kecamatan/kabupaten Kebumen lebih menarik dan hasilnya optimal, perlu diterapkan metode pembelajaran yang lebih variatif, salah satunya metode Small Group Discussion. Dalam penelitian berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fikih Materi Binatang Halal Melalui Metode Small Group Discussion pada siswa kelas VI MI Ma’arif 2 Jatisari Kebumen, Jawa Tengah Tahun Ajaran 2022/2023” terbukti bahwa metode Small Group Discussion mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran fiqih.

Penelitian yang dilakukan pada kurun 6-21 Desember 2022 tersebut berfokus pada kompetensi dasar Menganalisis Binatang yang Halal dan Haram Dikonsumsi. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah pertama, mendeskripsikan proses pembelajaran dengan menggunakan metode Small Group Discussion pada kegiatan belajar mengajar kelas VI materi pelajaran fikih kompetensi dasar yakni Menganalisis Binatang yang Halal dan Haram Dikonsumsi.

Kedua, mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik pada kegiatan belajar mengajar kelas VI materi pelajaran fikih kompetensi dasar dengan Menganalisis Binatang yang Halal dan Haram Dikonsumsi.

Penelitian menggunakan model PTK yang dikembangkan oleh Kemmis & Mc Taggart yang terdiri dari 4 tahap yaitu; perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjeknya adalah siswa kelas VI MI Ma’arif 2 Jatisari Tahun Pelajaran 2022/2023 dengan jumlah 24 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan penilaian tes tertulis.

Teori atau strategi pembelajaran Small Group Discussion dalam penelitian ini adalah siasat yang direncanakan dengan cara membentuk kelompok kecil (maksimal 5 murid).

Dari analisis data dapat disimpulkan bahwa metode Small Group Discussion terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan meningkatnya kompetensi dasar Menganalisis Binatang yang Halal dan Haram Dikonsumsi, dengan kenaikan nilai rata-rata kelas dari kondisi awal peserta didik yang tuntas hanya 10 anak (42%) menjadi 14 anak (58%) pada siklus I dan mengalami kenaikan lagi menjadi 18 anak (75 %) pada siklus ke II serta mengalami kenaikan menjadi 22 anak (92%) pada siklus III.

Penelitian juga berhasil membuktikan bahwa penggunaan metode Small Group Discussion mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Metode Small Group Discussion membuat siswa lebih mudah memahami materi pada kompetensi dasar Menganalisis Binatang yang Halal dan Haram Dikonsumsi.

Selain itu, metode Small Group Discussion membuat guru merasa tertantang dan untuk lebih inovatif dan kreatif dalam setiap kegiatan pembelajaran

Agar pelaksanaan metode Small Group Discussion dapat mencapai hasil yang optimal, ada dua hal penting yang harus diperhatikan. Pertama, guru dapat mengembangkan metode Small Group Discussion yang tidak hanya mengembangkan kemampuan kognitif siswa akan tetapi juga meningkatkan dan melatih kemampuan berpikir siswa.

Dan kedua, guru diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan metode Small Group Discussion dengan baik di dalam kelas. Hal ini dapat dilakukan apabila guru siap dengan segala fasilitas yang dibutuhkan untuk metode Small Group Discussion. Siswa hendaknya bisa lebih aktif serta kondusif dalam diskusi kelompok.

)* Guru MI Ma’arif 2 Jatisari, Kecamatan/Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!