JAKARTA, MENARA62.COM — PP Muhammadiyah telah memberikan enam poin masukan untuk Nawacita jilid II Presiden Joko Widodo. Muhammadiyah memilih memberi usul soal visi misi ketimbang menyodorkan nama calon wakil presiden.
“Muhammadiyah kan lebih baik dari hulu, jadi kami beri masukan-masukan agar proses politik ke depan tidak hanya bicara wapres, tetapi juga berbicara tentang kebijakan strategis,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/8/2018), seperti dilansir situs medcom.id.
Haedar menyampaikan, enam poin masukan itu antara lain pemerintah harus meneguhkan Pancasila sebagai landasan filosofi berpikir seluruh masyarakat dalam pengelolaan negara. Dengan begitu, Pancasila betul-betul terwujud dalam kenegaraan dan kebangsaan.
Muhammadiyah juga meminta pemerintah menyusun dan melaksanakan kebijakan ekonomi yang berkeadilan sosial dan mengatasi kesenjangan. Kemudian, menegakkan dan mewujudkan kedaulatan negara sesuai amanat konstitusi dan menjadi bangsa kokoh berkemajuan.
Muhammadiyah juga mengusulkan Joko Widodo memberikan penguatan daya saing sumber daya manusia Indonesia untuk berkompetisi di ranah global. Penguatan bisa dilakukan dengan rekonstruksi dan revitalisasi pendidikan nasional.
Haedar menampik masukan itu diberikan sebagai bentuk dukungan kepada Joko Widodo. Muhammadiyah, kata dia, netral dan hanya dalam posisi mendukung proses politik yang sehat, positif, dan demokratis.
“Muhammadiyah kan tetap dalam posisi sebagai ormas dan dakwah, tapi kita beri masukan jika pemerintahan ini diberi peluang lagi oleh rakyat itu maka ini poin kebijakan. Nanti kalau kami bertemu yang lain, kami juga beri masukan,” ujarnya.