26.7 C
Jakarta

Ibu, Ini Pentingnya ASI Bagi Bayi

Baca Juga:

JAKARTA – Air susu ibu (ASI) adalah sumber nutrisi utama bagi bayi, termasuk antibodi alami yang dapat melindungi bayi terhadap infeksi atau gangguan kesehatan lainnya. Tetapi sayang, masih banyak bayi yang tidak memperoleh hak ASI karena berbagai alasan.

“Jika alasan medis, tentu bisa dimaklumi. Tetapi jika alasannya karena ASI tidak keluar, atau rasa nyeri diputing susu,atau bayi tidak kenyang hanya dengan ASI, itu tidak dibenarkan,” kata Koordinator Klinik Laktasi Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Dr. Dr Naomi Esthernita Dewanto, Sp.A (K) di sela kegiatan Customer Centric Initiatives sebagai rangkaian peringatan Pekan ASI Sedunia 2018 di SHKJ, Senin (6/8).

Sedemikian pentingnya ASI, dr Naomi menyarankan agar setiap ibu berjuang untuk memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan penuh serta melanjutkan hingga usia minimal 2 tahun.

Melalui ASI, bayi akan mendapatkan vitamin, lemak, zat besi, protein, dan laktosa serta zat antibodi sesuai kebutuhan. Karena itu anak yang mendapatkan ASI cukup umumnya jauh lebih sehat dan memiliki tingkat kecerdasan (IQ) yang lebih baik.

Naomi mengatakan kesuksesan seorang ibu memberikan ASI pada bayinya tergantung pada beberapa faktor. Misalnya emosi ibu, dukungan dari keluarga, keinginan kuat dari ibu untuk memberikan ASI dan sebagainya. Intinya, ASI akan keluar lebih banyak jika kondisi-kondisi disekitarnya mendukung.

“Rasa kurang percaya diri, stres, takut nyeri, justeru akan membuat produksi ASI menjadi berkurang,” tambah Naomi.

Ia juga mengingatkan pentingnya seorang ibu menyusui bayinya hingga si bayi kenyang, serta payudara kosong. Sebab menyusui hanya lima menit, tidak hanya mengganggu produksi ASI tetapi bayi juga tidak akan mendapatkan zat-zat yang dibutuhkan secara optimal.

Lebih lanjut Naomi mengatakan bahwa menyusui memberikan manfaat besar tidak hanya bagi bayi tetapi juga bagi si ibu. Sebab menurut penelitian, menyusui akan mengurangi risiko obesitas hingga 13 persen dan risiko diabetes hingga 35 persen.

Dari segi ekonomi, pemerintah bisa menghemat anggaran hingga Rp 3 triliun per tahun untuk pengobatan bayi-bayi akibat berbagai penyakit. Biaya tersebut belum termasuk biaya non medis yang dikeluarkan keluarga.

Sementara itu CEO SHKJ, Amelia Hendra menyarankan setiap ibu yang hendak melahirkan harus memilih layanan kesehatan atau rumah sakit yang mendukung pemberian ASI. Sebab tanpa dukungan dari pihak rumah sakit, bisa saja tenaga medis atau bidan diam-diam memberikan susu formula bagi bayi.

“Memberikan ASI pada bayi adalah perjuangan ibu yang berbuah manis,” tutup Amelia.

Tema Pekan ASI Sedunia tahun ini yaitu Breastfeeding: Foundation of Life. Merupakan pengakuan akan pentingnya pemenuhan ASI sedari dini untuk masa depan anak yang cemerlang. Pemberian ASI eksklusif 6 bulan pertama sejak bayi lahir, bermanfaat untuk memaksimalkan pertumbuhan bayi, mencegah malnutrisi, mendukung perkembangan otak serta menurunkan risiko obesitas pada anak.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!