31.9 C
Jakarta

Muhammadiyah: Idulfitri 1439 H Jatuh Pada Hari Jumat

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Sehubungan dengan Idulfitri 1439 H, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan, Idulfitri 1439 H jatuh pada hari Jumat Legi 15 Juni 2018 M. Berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal, Ijtimak jelang Syawal 1439 H terjadi pada hari Kamis Kliwon 14 Juni 2018 pukul 02:45:53 WIB. Tinggi bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta (f = -07° 48¢ LS dan l = 110° 21¢ BT) = +07°35’20” (Hilal sudah wujud).

Pernyataan ini ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr. H Haedar Nashir, M.Si., dan Sekertaris Umum PP Muhammadiyah Dr. H Abdul Mu’ti, M.Ed., di Yogyakarta, Selasa (12/6/2018).

PP Muhammadiyah mengajak Umat Islam hendaknya melaksanakan ibadah sesuai sunnah Nabi Muhammad, antara lain membayar zakat fitrah, memperbanyak membaca takbir, dan menunaikan shalat Idulfitri. Diutamakan mengumandangkan takbir di masjid atau musala dengan pengeras suara yang bagus sebagai syiar Islam, dengan tetap memperhatikan kenyamanan lingkungan dan menghormati masyarakat yang berbeda-beda keyakinan. Apabila melaksanakan takbir keliling hendaknya senantiasa dilakukan dengan baik, mematuhi aturan lalu lintas, menjaga ketertiban umum, dan berkoordinasi dengan kepolisian dan aparatur pemerintah yang terkait.

Segenap umat Muslim hendaknya menjadikan puasa dan ibadah Ramadhan serta Idulfitri sebagai wahana untuk semakin meningkatkan kualitas iman dan takwa, memperbanyak amal saleh, memperluas ilmu pengetahuan, serta mengembangkan sikap dan tindakan yang berakhlak mulia. Baik elit maupun warga, diajak untuk menampilkan keteladanan yang baik atau uswah hasanah sehingga kaum muslim di negeri ini menjadi rahmatan lil-‘alamin.

PP Muhamamdiyah juga berpesan, agar para khatib dan mubalig hendaknya menyampaikan khutbah dan ceramah yang berisi ajakan agar umat Islam senantiasa berusaha melanjutkan amal saleh selama bulan Ramadan secara lebih baik. Ceramah yang mengajak untuk meningkatkan ketakwaan dengan berbuat ihsan, meningkatkan soliditas dan solidaritas sosial, serta memelihara kerukunan dan persatuan umat dan bangsa.

“Sampaikan pesan-pesan keislaman yang menyebarkan kedamaian, persaudaraan, kemajuan, dan mencerahkan. Para khatib dan mubalig hendaknya tidak menjadikan khutbah dan ceramah sebagai ajang kampanye dan propaganda politik praktis serta tidak menyampaikan materi yang berpotensi menimbulkan kontroversi dan disharmoni sosial, politik, dan agama baik intern maupun antar umat beragama,” demikian isi penyrataan itu.

PP Muhammadiyah juga mengajak masyarakat, hendaknya saling menghormati dan bekerjasama untuk terciptanya suasana ibadah yang tenang, aman, dan tertib. Masyarakat hendaknya bersilaturrahmi dengan saling mengunjungi dan kerelaan memaafkan untuk meningkatkan harmoni, kerukunan, persatuan, dan persaudaraan umat dan bangsa. Khusus dalam menggunakan media sosial, hendaknya warga masyarakat semakin cerdas, dewasa, dan berkeadaban. Gunakan media sosial sebagai ajang silaturahim, peduli dan berbagi, dan mengembangkan pengetahuan, seraya jauhi hal-hal yang menyebabkan kebencian, dusta, dan permusuhan agar kehidupan di masyarakat tetap terjaga dengan damai dan rukun.

Pemerintah dan aparatur keamanan, PP Muhamamdiyah berharap, mereka hendaknya membantu, menjaga, dan memfasilitasi umat Islam agar dapat melaksanakan ibadah IdulIdulf sesuai dengan keyakinan masing-masing dan merayakan berbagai tradisi masyarakat yang berkeadaban. Semua pihak diajak untuk menjadikan Ramadhan dan Idulfitri sebagai momentum mengembangkan spirit keadaban dan kemajuan di segala bidang kehidupan menuju Baldatun ThayyibatunWa Rabbun Ghafur.

PP Muhammadiyah mengucapkan Selamat Idulfitri 1439 H. Taqabbal Allahu Minna Waminkum. Minal Aidin Wal Faizin. Mohon maaf lahir dan batin.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!