SOLO, MENARA62.COM – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta menggelar Pelatihan Manajemen Reputasi Digital Organisasi sebagai upaya memperkuat kapasitas kelembagaan dalam menghadapi dinamika ruang digital yang semakin menuntut kecepatan, ketepatan, dan ketanggapan. Kegiatan berlangsung pada Sabtu (6/12/2025) di Gedung Dakwah Balai Muhammadiyah Surakarta dan diikuti 90 peserta dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), Unsur Pembantu Pimpinan (UPP), serta organisasi otonom (ortom) di lingkungan PDM Surakarta.
Pelatihan yang diselenggarakan bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah ini dibuka oleh perwakilan PDM Surakarta, HM Joko Riyanto. Ia menyampaikan bahwa penguatan literasi digital merupakan kebutuhan mendesak bagi seluruh pimpinan dan kader Muhammadiyah agar tetap relevan dan responsif terhadap perubahan zaman.
“Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah, Muhammadiyah Kota Surakarta menyelenggarakan sinergitas dengan PWM Jawa Tengah melalui pelatihan manajemen reputasi digital organisasi. Muhammadiyah adalah organisasi besar yang harus terus tanggap terhadap situasi dan kondisi apa pun,” ujar Joko dalam sambutannya.
Menurutnya, sebagai gerakan yang dikenal progresif, Muhammadiyah dituntut mampu melakukan lompatan-lompatan strategis, terutama dalam pemanfaatan teknologi digital. Ia menegaskan bahwa keberadaan Muhammadiyah harus selalu hadir lebih cepat untuk memberikan solusi dan manfaat bagi umat serta masyarakat luas.
“Digitalisasi organisasi sangat penting. Kita tidak boleh tertinggal. Majelis dan lembaga harus mencari kader yang tidak gagap teknologi. Saatnya seluruh kegiatan kita terdigitalisasi dan terdokumentasi dengan baik,” tegasnya.
Joko juga mengapresiasi tingginya antusiasme peserta. Dari target 80 peserta, jumlah yang hadir mencapai 90 orang. Menurutnya, hal ini menunjukkan kesadaran yang kuat dari para pimpinan AUM, UPP, dan ortom untuk meningkatkan kemampuan digital, terutama dalam menjaga citra organisasi dan memperkuat kredibilitas publik.
“Antusiasme peserta luar biasa. Ini menandakan kesadaran bahwa kita harus berkemajuan. Kader Muhammadiyah harus kuat, amanah, dapat dipercaya, dan lincah menghadapi situasi apa pun,” tambahnya.
Pelatihan ini diharapkan menjadi titik awal penguatan ekosistem digital di lingkungan Muhammadiyah Surakarta. Melalui peningkatan kapasitas SDM, dokumentasi kegiatan yang lebih rapi, serta pelaporan yang terstruktur, Muhammadiyah diharapkan mampu tampil lebih adaptif dan modern tanpa meninggalkan nilai-nilai persyarikatan.
“Insyaallah ke depan akan lebih baik. Semoga pelatihan ini membawa manfaat dan meneguhkan peran Muhammadiyah sebagai gerakan yang berkemajuan,” tutup Joko.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, PDM Surakarta menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat tata kelola organisasi melalui digitalisasi, sekaligus memastikan gerak Muhammadiyah tetap relevan di tengah ekosistem digital yang terus berkembang. (*)


