SOLO, MENARA62.COM – Sebanyak 451 murid SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo mengikuti kegiatan mendongeng dan spiritual building dalam rangka menyambut peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad 1445 Hijriah, bertempat di Masjid Kottabarat, Jl. Dr. Moewardi No.24, Purwosari, Laweyan, Kota Solo, Selasa (6/2/2024).
Isra Mikraj adalah dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad Saw. mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.
Ketua pelaksana peringatan hari besar Islam (PHBI), Taryanto, menyampaikan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan nilai-nilai religius para murid yang senada dengan implementasi Kurikulum Merdeka terkait Profil Pelajar Pancasila melalui dimensi “Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia”.
“Salat merupakan ibadah yang diperintahkan Allah Swt. secara langsung kepada insan paling mulia dan teladan umat manusia, yaitu Nabi Muhammad Saw. Harapannya, melalui kegiatan ini para murid dapat menyempurnakan gerakan salat, melaksanakan salat tepat waktu, dan tidak lagi menunda-nunda salat untuk urusan keduniaan,” ungkapnya.
Dengan mengambil tema “Salatku Penentu Akhlak dan Prestasiku” kegiatan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama untuk murid kelas I, II, dan III dilaksanakan pukul 07.30 – 09.00 WIB dikemas dengan kegiatan mendongeng, sedangkan sesi kedua untuk murid kelas IV, V, dan VI dilaksanakan pukul 09.00 – 10.30 WIB dikemas dalam kegiatan spiritual building.
Kegiatan peringatan Isra Mikraj diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Naila Ayunindya Hastomo, murid kelas V. Suasana menjadi khidmat dan khusyuk tatkala lantunan ayat suci Al-Qur’an mulai dibacakan.
Ichsan Yudya Yulianto, pemateri di sesi pertama, menyampaikan dalam dongengnya perjalanan Isra Mikraj merupakan hadiah Allah Swt. untuk menghilangkan kesedihan Nabi Muhammad Saw. atas meninggalnya istri dan pamannya.
“Masjid Al Aqsa yang berada di Palestina, menjadi bukti perjalananan Nabi Muhammad Saw. naik ke langit tujuh ditemani Malaikat Jibril dengan menunggangi buraq (sejenis kuda terbang). Maka dari itu, sesama muslim kita harus bersama-sama bergandeng tangan menjaga Masjid Al Aqsa melalui aliran doa dan rezeki yang kita punya,” terang Kak Ichsan panggilan akrabnya.
Antusias para murid semakin bertambah dengan pembagian hadiah di setiap sesinya. Bagi murid yang bisa menjawab pertanyaan dari narasumber, bisa mengangkat jari jempol tangannya untuk ditunjuk dan diberi hadiah.
Tak kalah seru dan menarik, Faris Isnawan, narasumber sesi kedua, menyampaikan pentingnya salat sebagai tiang agama. Semakin bagus kualitas ibadah salat seseorang semakin bagus pula akhlak dan karakternya.
“Isra Mikraj merupakan perjalanan mukjizat Nabi Muhammad Saw. di mana Nabi Musa meminta keringanan kepada Allah Swt. meringkas salat 50 kali sehari menjadi 5 kali sehari. Kita wajib bersyukur dan bisa mengambil hikmah dari perjalanan Isra Mikraj dengan cara istikamah melaksanakan salat tepat waktu,” tambahnya.
Salah satu murid kelas III, Karaeng Arjuna Cakrawala merasa senang dan antusias dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini.
“Aku masih sering dibangunkan Mama untuk melaksanakan salat Subuh, sekarang aku jadi lebih tahu tentang arti dan manfaat salat, salah satunya sebagai tolak ukur kualitas amal saleh seseorang,” ucapnya. (*)