KUALA LUMPUR, MENARA62.COM – Sebagai bagian dari ketertiban organisasi dan penyegaran kepengurusan, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PCIM & PCIA) Malaysia periode 2019-2022 mengadakan Musyawarah Cabang (Musycab) ke-4 pada 21 Januari 2023 bertempat di Dewan Tun Dr Ismail, the World Trade Centre (WTC) Kuala Lumpur.
Musycab ini dihadiri oleh sekitar 200 orang yang merupakan delegasi perwakilan dari 9 Ranting Istimewa di bawah PCIM dan 5 Ranting Istimewa di bawah PCIA Malaysia. Turut hadir adalah penasihat PCIM-PCIA, peninjau dari unsur-unsur IMM Malaysia serta Amal Usaha PCIM Suryamu Sdn Bhd dan juga utusan dari Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM).
Musycab ini dibuka secara resmi oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Malaysia Bapak Hermono. Tamu undangan lain termasuk Koordinator Fungsi Konsuler KBRIÂ Rijal Al-Huda, Anggota DPR RI Prof. Dr. Zainuddin Maliki, Anggota DPRD Lamongan Drs. Husnul Aqib, ketua PDM Lamongan Drs. H. Shodiqin dan juga tokoh Muhammadiyah Wotan Ust. M. Affan. Tampak hadir mewakili komponen masyarakat Indonesia adalah Hardjito, ketua Aliansi Ormas Indonesia di Malaysia (AOMI) dan Tengku Adnan, ketua KNPI Malaysia.
Dalam sambutannya, Dubes Hermono sangat mengapresiasi Persyarikatan Muhammadiyah sebagai sebuah gerakan sosial keagamaan Indonesia yang telah berperan besar bagi negara bangsa Indonesia sejak dulu kala. Melalu gerakan pendidikan, ekonomi dan pelayanan kesehatannya, ujar Hermono, Muhammadiyah menjadikan Islam sebagai panduan dalam berkarya dan berprestasi.
Hermono menyaksikan bahwa di Malaysia, komitmen tersebut juga telah dan sedang berjalan. Dia sendiri mengakui telah mengunjungi langsung sekolah non-formal (Sanggar Bimbingan) milik Muhammadiyah di Kampung Baru dan sudah mampir dan makan si restoran Warung Soto Lamongan (Wasola) milik PCIM Malaysia.
Hermono berharap PCIM Malaysia terus membantu KBRI dalam gerakan moral dan edukatifnya di kalangan warga Indonesia di Malaysia. Apalagi di tahun-tahun Pemilu ini, Dubes yang dikenal sangat dekat dengan TKI ini berharap PCIM Malaysia membantu mendorong iklim pemilu yang sejuk, damai dan demokratis.
Di akhir sambutannya, Dubes Hermono menghadiahi sebuah pantun:
Pergi ke pasar berbaju merah
Jangan lupa membeli buah jambu
Hari ini kita bermusyawarah
Untuk Muhammdiyah yang lebih maju
Dalam Musycab ini, peserta telah menerima Laporan Pertanggungjawaban PCIM Malaysia periode 2019-2022 di bawah kepemimpinan Dr. Sonny Zulhuda. Hal yang sama dilakukan secara terpisah bagi LPJ PCIA Malaysia di bawah kepemimpinan Nita Nasyithah, M.Ed.
Selanjutnya, Musycab juga telah menetapkan Ketua dan Sekretaris baru bagi PCIM dan PCIA Malaysia periode 2023-2025. Muhammad Ali Imron, Lc., MA, kandidat doktor di Universiti Islam Selangor, terpilih sebagai Ketua PCIM yang baru, didampingi oleh Sekretaris baru, Ahmad Fathoni, Lc., MA yang berprofesi sebagai guru si sebuah sekolah internasional di Kuala Lumpur.
Sementara itu, PCIA Malaysia telah memilih Silmi Fitri, SS dan alumni Muallimat Nurul Oktovia, B.Sc, MBA sebagai Ketua dan Sekretaris PCIA Malaysia periode 2023-2025. Silmi adalah putri tokoh Muhammadiyah Sumatera Barat Buya RB Khatib Pahlawan Kayo yang baru saja berpulang. Nurul Oktovia adalah mojang Malaysia alumni madrasah Muallimat Yogyakarta.
Dalam pidatonya, Muhammad Ali Imron berpesan agar seluruh warga PCIM Malaysia terus bersemangat dalam menjalankan roda dakwah persyarikatan dan memohon doa serta dukungannya untuk kepengurusan PCIM-PCIA Malaysia ke depan.
Zainuddin Maliki, anggota DPR RI yang juga tokoh Muhammadiyah nasional sangat senang bisa bersama menyaksikan dinamika Persyarikatan di Malaysia. Saat didapuk untuk maju dan memberi sambutan, Guru Besar di Universitas Muhammadiyah Surabaya itu turut mengucapkan selamat. Zainuddin berharap seluruh aktivis dan warga PCIM-PCIA Malaysia ikut berperan dalam membangun Indonesia yang maju serta berbudaya politik yang rasional dan berkeadaban.
( PCIM Malaysia Demisioner)