32.9 C
Jakarta

Nadiem pada Halal Bihalal PGRI: Guru Garda Terdepan Wujudkan Merdeka Belajar

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim yakin kebijakan Merdeka Belajar yang fokus kepada guru akan memberikan dampak luar biasa, mendorong transformasi pendidikan Indonesia menjadi lebih tangguh dan relevan dengan zaman. Hal itu disampaikan Menteri Nadiem melalui video sambutannya pada kegiatan halal bihalal PGRI yang digelar secara hybrid, Sabtu (21/5/2022).

“Kami terus  memberikan keleluasaan dan kemerdekaan guru, kami selalu dibelakang guru untuk  memberikan dukungan dan motvasi. Dan saya yakin guru PGRI adalah guru telaadan, para guru penggerak yang selalu berada di garda depan untuk mewujudkan merdeka belajar baik di sekolah maupun di lingkungan,” kata Menteri Nadiem.

Menurut Nadiem, kebijakan merdeka belajar sejak episode pertama hingga episode 19, banyak yang berpihak dan berfokus pada guru. Dan Kemendikbudristek juga selalu berupaya menghadirkan terobosan untuk memerdekakan guru dari berbagai keterbatasan dan belenggu. “Kami yakin bahwa kemerdekaan adalah kunci utama dari kemajuan, kreativitas dan inovasi,” lanjut Nadiem.

Pada Merdeka Belajar episode pertama misalnya, Kemendikbudristek diakui Nadiem telah menyederhanakan RPP yang selama ini terlaku tebal dan merepotkan guru, menjadi hanya 1 halaman saja.  Selain itu, juga ada Pendidikan bagi guru penggerak yang kini telah memasuki Angkatan ke-7 dengan peserta sekitar 20 ribu guru.

“Dan teorbosan terbaru tahun ini adalah platform digital pertama di indonesia yang khusus untuk guru yakni platform Merdeka Mengaajar,” tambah Nadiem.

Platform ini diakui Nadiem berupaya membantu guru untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka dengan fitur lengkap untuk mengajar dan berkarya.

Nadiem menyebut ada 3 manfaat dari platform ini yakni pertama menyediakan ribuan referensi mengajar dan fitur untuk asesmen diagnostik literasi dan numerasi murid. Kedua, guru bisa mengakses materi pelatihan video inspiratif yang dibuat dan dibagikan oleh guru lain. Dan ketiga guru didorong membangun porto karya untuk asah kreativitas dan menginspirasi  guru lain.

“Jangan berhenti melangkah, mari pimpin pemulihan dan bergerak serentak untuk merdeka belajar,” tandas Nadiem.

Sementara itu, Ketua Umum PB PGRI Prof Unifah Rosyidi dalam sambutannya mengatakan PGRI sebagai organisasi profesi, perjuangan, dan trade union terus berjuang menjadi rumah besar bagi guru, dosen, pendidik, tenaga kependidikan, dalam perjuangannya mewujudkan profesi guru dan pendidik yang professional, sejahtera, bermartabat, dan terlindungi.

Beberapa yang menjadi concern PGRI saat ini adalah bagaimana status dan masa depan para guru sebagai garda terdepan dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Dalam kesempatan tersebut, Unifah juga menyebut sejumlah isu penting yang kini dihadapi oleh guru dan PGRI. Salah satunya terkait guru yang lolos seleksi PPPK. Dari sekitar 160.000 guru yang lulus PPPK, baru 90.000 atau 65% yang telah mendapatkan SK sebagai PPPK.

“Dari 193.000 guru yang lulus passing grade sampai saat ini belum jelas formasinya. Padahal dari awal digembar-gemborkan, bahwa tersedia untuk rekrutmen 1 juta guru,” katanya.

Menurut Unifah, ini adalah persoalan serius, karena amanat UU Guru dan Dosen disebutkan bahwa ketersediaan jumlah guru, kualitas, kompetensi, dan penyebaranannya, dan tentu saja kesejahteraannya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Persoalan lainnya adalah isu tidak adanya kesempatan bagi para calon guru untuk menjadi ASN. Ini adalah persoalan serius, menyangkut keberlanjutan generasi muda yang potensial yang tertarik menjadi guru.

Kegiatan halal bihalal itu sendiri diikuti oleh para ketua/perwakilan pimpinan PGRI dari seluruh provinsi kabupaten kota dan para guru, di seluruh Indonesia. Hadir memberikan motivasi kepada peserta, Motivator kondang Ary Ginanjar, tokoh yang selama ini dikenal luas dengan program ESQ-nya. Juga Anand Singh, Chief Coordinator of Education Internaitonal Asia Pacific yang terus memberikan dukungan agar PGRI menjadi lebih kuat, independent, demokratik, dan berkelanjutan program-programnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!