27.3 C
Jakarta

Nuffic Neso Dukung Pelajar Indonesia untuk Melanjutkan Studi ke Belanda

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Sebanyak 250 pelajar Indonesia menghadiri even Study in Holland Pre-Departure Briefing 2019 yang digelar Nuffic Neso Indonesia, Sabtu (3/8/2019). Kegiatan yang digelar di gedung Erasmus Huis Kedutaan Belanda tersebut dibuka resmi oleh Direktur Nuffic Neso Indonesia Peter van Tuijil dan Roy Spijkerboer, Sekretaris Kedua bidang Politik Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia.

Dalam keterangannya, Peter mengungkapkan bahwa jumlah pelajar Indonesia yang melanjutkan studi ke Belanda tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Hanya saja prosentase mereka yang melanjutkan studi ke program S2 dan S3 meningkat cukup signifikan seiring makin terbukanya kesempatan mendapatkan beasiswa master dan PhD. Seperti beasiswa StuNed, OTS, OKP, LPDP, SPIRIT, FETA dan lainnya.

Banyaknya jumlah pelajar Indonesia yang melanjutkan studi ke Belanda tersebut menjadi salah satu bukti bahwa Belanda adalah Negara dengan kualitas pendidikan yang sangat baik.

“Belanda memiliki banyak universitas kelas dunia. Belanda juga memiliki keunggulan pada bidang-bidang tertentu seperti pertanian, hukum dan teknologi,” kata Peter.

Karena itu ia bertekad memberikan dukungan penuh terhadap keinginan pelajar Indonesia untuk melanjutkan studi di Belanda. Melalui Nuffic Neso, Peter akan menghubungkan lebih banyak lagi pelajar Indonesia dengan universitas-universitas ternama di Belanda, baik melalui program beasiswa maupun non beasiswa.

Kegiatan Pre-Departure Briefing 2019 ini diakui merupakan kegiatan rutin yang digelar oleh Nuffic Neso setiap tahunnya untuk membantu calon-calon mahasiswa Indonesia yang akan melanjutkan studi ke Belanda. Bantuan tersebut antara lain adalah menghubungkan calon mahasiswa dengan universitas yang akan dituju, menghubungkan dengan para alumni universitas di Belanda dan memberikan gambaran tentang Belanda baik dalam hal studi, budaya maupun lingkungan social.

“Itu mengapa kami juga mengundang para alumni ke acara ini, supaya mereka sharing pengalaman selama tinggal dan studi di Belanda,” tambah Peter.

neso2
Direktur Nuffic Neso Indonesia Peter van Tuijil (kanan) dan Roy Spijkerboer, Sekretaris Kedua bidang Politik Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia.

Menurutnya sesi sharing tersebut sangat penting untuk menyiapkan calon mahasiswa sebelum tinggal dan studi di Belanda. Sebab bagaimana pun Indonesia dan Belanda adalah Negara dengan budaya yang berbeda. Dan ini harus dikenal dengan baik oleh calon mahasiswa asal Indonesia.

Diakui Peter minat pelajar Indonesia untuk melanjutkan studi di Belanda terus meningkat setiap tahunnya. Ini diindikasikan antara lain dengan makin bertambahnya prosentase pelajar Indonesia yang melanjutkan studi ke Belanda atas biaya sendiri.

Tahun ini dari sekitar 1500 mahasiswa Indonesia, lebih dari 50 persennya adalah mahasiswa non beasiswa. Sebanyak 30 persen adalah mahasiswa penerima beasiswa full dan 20 persen lainnya adalah penerima beasiswa tetapi tidak full.

Menurut Peter, hal penting yang harus disiapkan oleh mahasiswa Indonesia sebelum studi ke Belanda adalah penguasaan bahasa Inggris. Karena bahasa Inggris merupakan bahasa pengantar studi di universitas di Belanda.

“Universitas di Belanda sudah mereview TOEFL bahasa Inggris bagi calon mahasiswa asal Indonesia. Dulu bisa dengan TOEFL 550, tetapi kini lebih dari 700,” lanjutnya.

Review penguasaan bahasa Inggris ini dimaksudkan untuk memudahkan komunikasi mahasiswa dengan dosen baik dalam kegiatan perkuliahan maupun kegiatan riset.

Selain penguasaan bahasa Inggris, Peter juga menyarankan agar mahasiswa asal Indonesia membekali diri dengan critical thinking. Sebab Belanda sangat mengedepankan pada pola belajar yang mengutamakan pemikiran yang kritis, untuk mendekatkan hubungan antara dosen dengan mahasiswa.

BACA JUGA:

Sementara itu Roy Spijkerboer, Sekretaris Kedua bidang Politik Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia mengatakan Belanda akan membuka kesempatan lebih besar lagi bagi pelajar Indonesia yang akan melanjutkan studi ke Belanda.

“Belanda memiliki keunggu;an diberbagai bidang ilmu seperti ketahanan pangan, pertanian dan lainnya. Bagi pelajar Indonesia yang tertarik untuk belajar di Belanda, bisa mengakses berbagai aplikasi beasiswa dan kami akan membantunya,” tutup Roy Spijkerboer.

Menurutnya keberadaan mahasiswa Indonesia di negeri Belanda menjadi poin penting untuk meningkatkan hubungan kerjasama antar dua Negara tersebut.

Koordinator Promosi Pendidikan Nuffic Neso Indonesia, Inty Dienasari, menjelaskan tidak semua calon mahasiswa Indonesia yang akan studi ke Belanda mengikuti kegiatan Pre-Departure Briefing ini dengan berbagai alasan. Misalnya tempat yang terbatas, lokasi tinggal calon mahasiswa yang berada di luar kota Jakarta.

Bagi calon mahasiswa yang tidak bisa mengikuti kegiatan Pre-Departure Briefing, Nuffic Neso akan menggelar kegiatan webinar yang bisa diikuti oleh seluruh calon mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia. Kegiatan webinar dijadwalkan akan digelar pekan depan.

Inti juga mempersilahkan bagi pelajar Indonesia yang ingin mendapatkan informasi lebih lengkap lagi terkait program beasiswa di Belanda, untuk mengakses laman  www.nesoindonesia.or.id/beasiswa

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!